Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putin Ancam Pembalasan dengan Nuklir, Sebut Rusia Punya Banyak Senjata untuk Membalas

Seusai mengumumkan mobilisasi parsial, Vladimir Putin mengancam akan menggunakan senjata nuklir.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Putin Ancam Pembalasan dengan Nuklir, Sebut Rusia Punya Banyak Senjata untuk Membalas
Mikhail Metzel / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin bersulang saat mengambil bagian dalam KTT BRICS XIV dalam format virtual melalui panggilan video, di Moskow pada 23 Juni 2022. Diketahui terkini Putin mengancam pembalasan terhadap barat dengan senjata nuklir. 

Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan keputusan Putin untuk mengumumkan mobilisasi parsial adalah langkah yang dapat diprediksi dan menyoroti bahwa perang tidak berjalan sesuai dengan rencana Kremlin.

Mobilisasi Parsial

Petugas polisi menahan seorang pria menyusul seruan untuk memprotes mobilisasi parsial yang diumumkan oleh Presiden Rusia, di Moskow, pada 21 September 2022. - Lebih dari 1.300 orang telah ditangkap dalam demonstrasi di seluruh Rusia menentang pengumuman Presiden Vladimir Putin tentang mobilisasi parsial warga sipil ke pertempuran di Ukraina, kata kelompok pemantau polisi pada 21 September 2022. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)
Petugas polisi menahan seorang pria menyusul seruan untuk memprotes mobilisasi parsial yang diumumkan oleh Presiden Rusia, di Moskow, pada 21 September 2022. - Lebih dari 1.300 orang telah ditangkap dalam demonstrasi di seluruh Rusia menentang pengumuman Presiden Vladimir Putin tentang mobilisasi parsial warga sipil ke pertempuran di Ukraina, kata kelompok pemantau polisi pada 21 September 2022. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Baca juga: Imbas Perang Rusia Ukraina, Finlandia akan Batasi Visa Turis dari Rusia

Menurut dekrit yang diterbitkan di situs web Kremlin, mobilisasi parsial hanya akan berlaku untuk cadangan dengan pengalaman militer sebelumnya.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan ini berarti sekitar 300.000 orang akan tersedia.

Dia mengatakan hanya mereka yang memiliki pengalaman tempur dan layanan yang relevan yang akan dimobilisasi, menambahkan bahwa ada sekitar 25 juta orang yang memenuhi kriteria tetapi hanya sekitar 1 persen dari mereka yang akan dimobilisasi, dikutip dari Sky News.

Baca juga: Demo Anti-Mobilisasi Putin Pecah di Rusia, 1.300 Orang Ditangkap

Mereka akan diberikan lebih banyak pelatihan sebelum dikerahkan ke Ukraina, tambahnya, dan tidak termasuk siswa atau orang yang hanya bertugas sebagai wajib militer.

Meskipun menteri pertahanan mengklaim bahwa 5.397 tentara Rusia telah tewas sejak invasi tersebut, Pentagon AS mengatakan pada Agustus bahwa pihaknya yakin antara 70.000 dan 80.000 personel Rusia telah terluka. Pada bulan Juli diperkirakan korban tewas Rusia sekitar 15.000.

Berita Rekomendasi

Shoigu menepis klaim dari Kyiv dan Barat bahwa Rusia telah menderita kerugian besar, dengan mengatakan 90 persen tentara Rusia yang terluka telah kembali ke garis depan.

Dia mengatakan mobilisasi akan membantu Rusia "mengkonsolidasikan" wilayah yang dipegangnya di belakang garis depan di Ukraina.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas