Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Asal-usul Rumor Xi Jinping Dikudeta hingga Nama Jenderal Li Qiaoming Diisukan Jadi Penggantinya

Rumor Presiden China Xi Jinping dikudeta bermula dari cuitan sebuah akun Twitter.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Asal-usul Rumor Xi Jinping Dikudeta hingga Nama Jenderal Li Qiaoming Diisukan Jadi Penggantinya
Kolase Foto Tribunnews
Presiden China Xi Jinping dan Jenderal Tentara Pembebasan Rakyat China, Li Qiaoming - Rumor Presiden China Xi Jinping dikudeta bermula dari cuitan sebuah akun Twitter. 

TRIBUNNEWS.COM - Media sosial China dihebohkan dengan rumor Presiden Xi Jinping dikudeta.

Selama tiga hari terakhir, lebih dari 9.000 penerbangan di seluruh daratan China dibatalkan hingga memicu pertanyaan dari pengamat.

Bersamaan dengan hal tersebut, layanan bus dan kereta api di sekitar Beijing juga ditangguhkan.

Spekulasi mengenai kudeta menguat dengan kemunculan video yang menunjukkan barisan kendaraan militer sepanjang 80 km mengarah ke Beijing.

Namun, rekaman itu belum dapat diverifikasi.

Keberadaan Xi Jinping Dipertanyakan

Menyusul hal ini, keberadaan Presiden China Xi Jinping menjadi pertanyaan sejumlah pihak.

Berita Rekomendasi

Dilansir Asia Markets, Presiden Xi terakhir terlihat di publik saat berada di Samarkand, Uzbekistan, untuk menghadiri KTT Kepala Negara Organisasi Kerjasama Shanghai. 

Kementerian Luar Negeri China sebelumnya membagikan foto Xi saat mendarat di bandara Samarkand pada 14 September 2022 lalu.

Adapun KTT berakhir pada 16 September 2022.

Beberapa hari kemudian, banyak pengamat China dikejutkan dengan ketidakhadiran Xi di Seminar Pertahanan Nasional dan Reformasi Militer China.

Bersamaan dengan itu, nama Jenderal Tentara Pembebasan Rakyat China, Li Qiaoming, mulai mencuat.

"Li Qiaoming, mantan komandan Komando Teater Utara, yang sebelumnya diberhentikan dan dikabarkan telah berpartisipasi dalam 'pemberontakan', tampil menonjol dan difoto duduk di barisan depan pertemuan di sebelah Liu Zhenli, komandan Tentara Komunis Tiongkok," ujar komentator politik Tiongkok, Liu Fangli dan Liang Xin.

Sejak saat itu, Jenderal Li turut terseret dalam pusaran rumor kudeta China.

Kemudian banyak orang di media sosial berspekulasi bahwa dia akan menggantikan Xi Jinping.

Lantas, bagaimana awal mula rumor kudeta ini?

File foto ini diambil pada 10 September 2021 menunjukkan layar besar yang menampilkan program berita yang menampilkan Presiden China Xi Jinping berbicara melalui video pada pembukaan KTT BRICS virtual yang diselenggarakan oleh India, di sebuah jalan di Beijing.
File foto ini diambil pada 10 September 2021 menunjukkan layar besar yang menampilkan program berita yang menampilkan Presiden China Xi Jinping berbicara melalui video pada pembukaan KTT BRICS virtual yang diselenggarakan oleh India, di sebuah jalan di Beijing. - Rumor Presiden China Xi Jinping dikudeta bermula dari cuitan sebuah akun Twitter. (Greg Baker / AFP)

Salah satu penyebutan pertama dari rumor kudeta China, berasal dari akun Twitter berbahasa China yang misterius, @5xyxh.

Akun berbahasa China itu memiliki lebih dari 70.000 pengikut.

Di bionya tertulis: "Ini adalah tanggung jawab saya untuk belajar dan melindungi negara."

Pada 22 September 2022 lalu, akun @5xyxh menulis sebuah cuitan berbahasa China mengenai isu kudeta yang berbunyi:

"Xi mengunjungi Asia Tengah pada tanggal 14, dan Hu dan Wen (Mantan Presiden Hu Jintao dan Mantan Perdana Menteri Wen Jiabao) berhasil membujuk Song Ping, mantan anggota Komite Tetap untuk menyingkirkan Xi dari kekuatan militer. Jiang Zeng dan anggota Komite Sentral di Beijing diberitahu dalam satu baris. Anggota Komite Tetap asli menghapus kekuatan militernya dengan mengacungkan tangan."

"Ketika dia (Xi) mengetahuinya, dia kembali ke Beijing pada malam tanggal 16, dikendalikan di bandara, dan sekarang berada di bawah tahanan rumah di rumah Zhongnanhai. Kisah nyata akan diumumkan pada Sidang Pleno Ketujuh Komite Sentral ke-19. Tidak dapat memverifikasi."

Mantan menteri pemerintah India dan anggota parlemen yang sudah lama menjabat, Subramanian Swamy, juga angkat bicara soal spekulasi tersebut.

"Rumor baru yang harus diperiksa: Apakah Xi Jinping di bawah tahanan rumah di Beijing? Ketika Xi berada di Samarkand baru-baru ini, para pemimpin Partai Komunis China seharusnya telah mencopot Xi dari penanggung jawab Angkatan Darat Partai. Kemudian tahanan rumah menyusul. Begitu juga rumornya," ujarnya.

Benarkah rumor tersebut?

Masih menurut laporan Asia Markets, Xi Jinping lebih rentan daripada yang dipikirkan banyak orang dengan Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok di bawah tiga minggu lagi.

Pada pertemuan itu dia akan mencalonkan diri kembali untuk masa jabatan ketiga sebagai Presiden, sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh Presiden China sebelumnya.

Xi menghadapi kemarahan dari kelas menengah karena sektor properti negara itu ambruk dan penduduk semakin frustrasi oleh strategi nol Covid-19.

Bersamaan dengan ini, banyak orang di China yang marah atas reaksi lembut Xi terhadap kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan.

Desas-desus kudeta yang muncul dalam beberapa hari terakhir belum diverifikasi oleh sumber resmi mana pun.

Presiden Tiongkok Xi Jinping
Presiden Tiongkok Xi Jinping - Rumor Presiden China Xi Jinping dikudeta bermula dari cuitan sebuah akun Twitter. (Mark Schiefelbein/AP Photo)

Baca juga: Ini yang Terjadi di China Satu Minggu Terakhir hingga Beredar Rumor Xi Jinping Digulingkan

Jika Xi memang dimasukkan ke dalam tahanan rumah, kemungkinan besar Tentara Pembebasan Rakyat akan membuat pengumuman.

Menurut pengamat Tiongkok, China harusnya akan mengalami pemutusan listrik, internet, hingga komunikasi sejak Xi ditangkap.

Adapun mengenai pembatalan transportasi umum, China sendiri baru saja dilanda angin topan.

Topan Muifa yang kuat melanda China pekan lalu dan banyak bagian timur China kini menghadapi banjir yang meluas dan infrastruktur yang rusak parah.

Namun, belum ada penjelasan resmi.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas