Mulai Hari Ini Jepang Sederhanakan Pencatatan Jumlah Warga yang Terinfeksi Virus Corona
Mulai hari ini, Senin (26/9/2022) Pemerintah Jepang mulai menyederhanakan pencatatan jumlah masyarakat yang terinfeksi virus corona.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mulai hari ini, Senin (26/9/2022) Pemerintah Jepang mulai menyederhanakan pencatatan jumlah masyarakat yang terinfeksi virus corona.
"Jumlah total orang yang terinfeksi virus corona baru telah disederhanakan secara nasional, dan ini adalah satu level menuju penghapusan pencatatan terinfeksi corona," ungkapr Tetsuya Matsumoto, kepala profesor di Universitas Kesehatan dan Kesejahteraan Internasional, yang akrab dengan pengendalian penyakit menular, Senin (26/9/2022).
Baca juga: BREAKING NEWS Covid-19 Indonesia 25 September 2022, Tambah 1.411 Kasus Hari Ini
Perubahan ini disebabkan epidemi bersamaan dengan influenza, dan penyebaran infeksi akan terjadi di masa depan.
Ini adalah titik balik dalam mempertahankan sistem medis dan karena masyarakat akan menghadapi corona virus baru dengan cara yang berbeda dari sebelumnya, bisa dikatakan bahwa cara masyarakat memandang corona berubah.
"Saya mengevaluasi bahwa selain itu, mengenai masalah ke depannya, pemerintah pusat dan daerah perlu memperjelas bahwa pasien itu sendiri harus bertanggung jawab, seperti karantina mandiri di rumah untuk jangka waktu tertentu jika mereka dinyatakan positif," ujarnya.
Menurut Tetsuya Matsumoto, hal itu untuk melanjutkan sambil menjelaskan kepada publik dengan cara yang mudah dipahami bagaimana mengubah langkah-langkah untuk menangani virus corona di sepanjang jalan seperti itu.
Selain itu, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan mengatakan bahwa akan sulit untuk memahami klaster di masa mendatang karena cakupan pelaporan terperinci terbatas.
Dan setiap prefektur diminta untuk terus mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran infeksi di fasilitas untuk lansia.
Baca juga: Setelah 2 Tahun Tutup Perbatasan karena Covid-19, Jepang Siap Terima Turis Asing Oktober Mendatang
"Bergantung pada perubahan karakteristik virus corona dan kemajuan vaksinasi, pemerintah akan mengubah kebijakan sesuai situasi, seperti beralih ke perawatan di rumah untuk orang tanpa gejala, meninjau pembatasan pergerakan warga dan pembatasan kegiatan ekonomi," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (26/9/2022).
Di antaranya, mengenai strain Omicron, tindakan baru telah diambil karena kaum muda memiliki risiko rendah untuk sakit parah dan karena pusat infeksi telah berubah dari restoran menjadi fasilitas seperti fasilitas untuk orang tua dan sekolah, serta infeksi di dalam.
"Kami telah mengubah kebijakan untuk mencegah penyebaran infeksi dan menyeimbangkan kegiatan sosial dan ekonomi tanpa memberlakukan batasan," ujarnya.
Selain itu, mengingat vaksinasi terhadap strain Omicron telah dimulai dan ada kemajuan dalam normalisasi kegiatan sosial dan ekonomi di luar negeri, kali ini pemerintah Jepang akan menyederhanakan jumlah total orang yang terinfeksi.
"Hal itu untuk fokus pada perawatan medis bagi mereka yang berisiko sakit parah, seperti orang tua, maka perlu pergeseran ke tahap baru penanggulangan corona dengan meninjau periode perawatan medis pasien dan melonggarkan langkah-langkah perbatasan," katanya.
Ke depan, meskipun infeksi menyebar, pemerintah akan dapat mempertahankan kegiatan sosial ekonomi dengan tetap menjaga fungsi kesehatan dan perawatan medis.
"Kami akan terus mempertimbangkan bagaimana mencegah infeksi dan upaya memelihara sistem medis."
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.