Upacara Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe Terus Menjadi Kontroversi di Jepang
Tak hanya biaya pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe yang menuai kontroversi di negara tersebut.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Upacara pemakaman kenegaraan untuk mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, bakal digelar pada Selasa (27/9/2022) besok.
Sebanyak 217 negara dijadwalkan bakal menghadiri upacara pemakaman kenegaraan untuk Shinzo Abe.
Di balik itu semua, biaya pemakaman Shinzo Abe mendapatkan protes keras dari masyarakat Jepang.
Bagaimana tidak, biaya upacara pemakaman kenegaraan Shinzo Abe menelan biaya 1,65 miliar yen atau setara Rp 173 miliar.
Dikutip dari BBC, dalam beberapa minggu terakhir, penentangan terhadap pemakaman kenegaraan semakin meningkat.
Jajak pendapat menunjukkan lebih dari setengah populasi Jepang sekarang menentang upacara pemakaman kenegaraan Shinzo Abe.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Bertolak ke Jepang Hadiri Pemakaman Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe
Sekitar 10.000 pendemo berbaris melalui jalan-jalan Ibu Kota Tokyo menuntut pemakaman dibatalkan.
Lantas, apakah penentangan hanya di biaya pemakaman Shinzo Abe?
Ternyata, upacara pemakaman kenegaraan merupakan bukan acara biasa.
Di Jepang, pemakaman kenegaraan disediakan untuk anggota Keluarga Kekaisaran.
Hanya sekali, sejak Perang Dunia Kedua, seorang politisi diberi kehormatan ini, dan itu terjadi pada tahun 1967.
Baca juga: Besok Upacara Pemakaman Kenegaraan Mantan PM Jepang Shinzo Abe, 3.600 Undangan Domestik akan Hadir
Jadi, fakta bahwa Abe diberi pemakaman kenegaraan adalah masalah besar.
Menurut jajak pendapat, Abe tidak pernah sangat populer, tetapi sedikit yang akan menyangkal bahwa dia membawa stabilitas dan keamanan negara.
Jadi keputusan untuk mengadakan pemakaman kenegaraan baginya juga merupakan cerminan dari perawakannya.