Para Pemimpin Dunia Hadiri Pemakaman Mantan PM Jepang Shinzo Abe, Termasuk Wapres Ma'ruf Amin
Pemakaman Shinzo Abe dihadiri para pemimpin dunia, termasuk wakil presiden Ma'ruf Amin pada Selasa (27/9/2022).
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin dari seluruh dunia berkumpul di pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Selasa (27/9/2022).
Shinzo Abe, yang merupakan perdana menteri terlama di Jepang, meninggal dunia setelah ditembak oleh seorang pria saat sedang berkampanye di kota Nara pada 8 Juli lalu.
Dilansir Sky News, lebih dari 4.300 orang menghadiri pemakaman kenegaraan Shinzo Abe, yang digelar di Budokan Hall, Tokyo.
Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin, Wakil Presiden AS Kamala Harris, mantan perdana menteri Inggris Theresa May dan Menteri Luar Negeri James Cleverly termasuk di antara para pemimpin dunia yang menghadiri pemakaman.
Terlihat pula Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong bersama istrinya, Ho Ching, Wakil Presiden Filipina Sara Duterte, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese serta tiga mantan PM Australia Tony Abbott, John Howard dan Malcolm Turnbull.
Penjagaan keamanan besar-besaran telah dilakukan di sekitar arena Budokan.
Baca juga: Wapres Maruf: Shinzo Abe Sosok Berjasa Dalam Hubungan Diplomatik Indonesia dan Jepang
Pemakaman dimulai ketika istri Shinzo Abe, Akie Abe, memasuki aula membawa guci berisi abu suaminya.
Acara tersebut menampilkan pidato oleh Akie Abe dan perwakilan pemerintah termasuk Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Di Tokyo, warga tampak terbagi dua.
Di luar arena pemakaman Abe, ribuan orang mengantre sejak pagi untuk meletakkan bunga dan memberi penghormatan.
Namun beberapa kilometer jauhnya, ribuan lainnya berkumpul untuk mengekspresikan kemarahan mereka karena Abe mendapatkan kehormatan yang sangat langka untuk pemakaman kenegaraan, BBC melaporkan.
Penolakan Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe
Masih mengutip Sky News, pemakaman kenegaraan terbilang kontroversial di Jepang.
Pengunjuk rasa di seluruh negeri menyerukan agar acara tersebut dibatalkan karena biayanya yang tinggi.
Meski Shinzo Abe dicintai oleh kaum nasionalis dan banyak kalangan kanan di Jepang, para pengunjuk rasa menjuluki kebijakannya sebagai pro-perang.
Bentuk penolakan baru-baru ini termasuk seorang pria tua yang membakar dirinya minggu lalu sebagai aksi protes pemakaman kenegaraan Abe.
Pemakaman kenegaraan di Jepang secara historis hanya disediakan untuk kaisar.
Namun Abe diberikan pemakaman kenegaraan karena ia adalah pemimpin terlama di Jepang.
PM Fumio Kishida yang menyetujui acara tersebut, mendapat kecaman karena pemakaman itu menghabiskan biaya sekitar 1,7 miliar yen.
Kematian Abe juga memicu serangkaian pengungkapan tentang hubungan antara anggota parlemen di Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, yang dipimpin Abe, dan Gereja Unifikasi ultra-konservatif, yang disebut sebagai aliran sesat.
Terduga pembunuh Abe dilaporkan mengatakan kepada polisi bahwa dia membunuhnya karena ada hubungan antara Abe dan gereja itu.
Wapres Ma'ruf: Shinzo Abe Sosok Berjasa Dalam Hubungan Diplomatik Indonesia dan Jepang
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengenang jasa mendiang Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dalam mempererat hubungan Indonesia dan Jepang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ma'ruf sebelum menghadiri prosesi pemakaman kenegaraan Shinzo Abe di Nippon Budokan, Choyoda, Tokyo, Selasa (27/09/2022).
"Mantan PM Abe ini orang yang sangat berperan penting dalam rangka meningkatkan hubungan Indonesia dan Jepang," ujar Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Selasa (27/9/2022).
"Sehingga hubungan itu menjadi mitra strategis dan mempererat hubungan persahabatan yang lebih akrab antara masyarakat Indonesia dan Jepang," tambah Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan kunjungannya kali ini selain untuk memberikan penghormatan pada prosesi pemakaman kenegaraan Mantan PM Shinzo Abe, juga untuk meningkatkan hubungan yang lebih erat antara Jepang dan Indonesia.
Dirinya mengatakan sejauh ini Jepang memang merupakan mitra penting Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi.
“Terutama hal-hal yang memang sudah ada kesepakatan-kesepakatan ketika Presiden Joko Widodo hadir di Tokyo pada Juli lalu," ucap Ma'ruf.
“Karena itu kita ingin meningkatkan hubungan yang lebih erat lagi dalam berbagai bentuk kerjasama yang lebih konkret," tambah Ma'ruf.
Penguatan kerjasama ekonomi Indonesia-Jepang, khususnya terkait penandatanganan Protokol Perubahan IJEPA (Indonesian-Japan Economic Partnership Agreement) pada KTT G20 di Bali pada November mendatang.
"Kemudian juga masalah investasi, perluasan investasi, realisasi perluasan investasi dan investasi baru senilai 5,2 miliar USD, kita harapkan segera diselesaikan," ucap Ma'ruf.
Selain itu, tutur Wapres, melalui kehadirannya di Tokyo saat ini diharapkan berbagai kesepakatan proyek-proyek strategis khususnya proyek infrastruktur dapat juga segera direalisasikan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wapres Ma'ruf: Shinzo Abe Sosok Berjasa Dalam Hubungan Diplomatik Indonesia dan Jepang.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Fahdi Fahlevi)