Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Akhirnya Akui Kesalahan Mobilisasi Parsial, Jubir Putin: Akan Diperbaiki

Rusia mengakui adanya kesalahan terhadap dekrit yang dikeluarkan Presiden Vladimir Putin terkait mobilisasi parsial.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
zoom-in Rusia Akhirnya Akui Kesalahan Mobilisasi Parsial, Jubir Putin: Akan Diperbaiki
AFP/OLGA MALTSEVA
Petugas polisi menahan demonstran di Saint Petersburg pada 21 September 2022, menyusul seruan untuk memprotes mobilisasi parsial yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin. - Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan adanya kesalahan yang dibuat dalam upaya mobilisasi. 

Antrean panjang mobil juga terlihat di jalan-jalan menuju perbatasan dengan Kazakhstan dan Mongolia.

"Setiap orang yang dalam usia wajib militer harus dilarang bepergian ke luar negeri dalam situasi saat ini," kata Sergei Tsekov, seorang anggota parlemen senior yang mewakili Krimea yang dicaplok Rusia di majelis tinggi parlemen Rusia.

Baca juga: Pria Berpakaian Dengan Simbol Nazi Berondong Siswa Sekolah di Rusia, Setidaknya 15 Orang Tewas

Kebingungan dan Kemarahan

Petugas polisi menahan seorang wanita menyusul seruan untuk memprotes mobilisasi parsial yang diumumkan oleh Presiden Rusia, di Moskow, pada 21 September 2022. - Lebih dari 1.300 orang telah ditangkap dalam demonstrasi di seluruh Rusia menentang pengumuman Presiden Vladimir Putin tentang mobilisasi parsial warga sipil ke pertempuran di Ukraina, kata kelompok pemantau polisi pada 21 September 2022. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)
Petugas polisi menahan seorang wanita menyusul seruan untuk memprotes mobilisasi parsial yang diumumkan oleh Presiden Rusia, di Moskow, pada 21 September 2022. - Lebih dari 1.300 orang telah ditangkap dalam demonstrasi di seluruh Rusia menentang pengumuman Presiden Vladimir Putin tentang mobilisasi parsial warga sipil ke pertempuran di Ukraina, kata kelompok pemantau polisi pada 21 September 2022. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Mohamed Vall dari Al Jazeera, melaporkan dari Moskow, mengatakan ada kebingungan dan kemarahan yang meluas di Rusia atas desakan Kremlin untuk meminta tentara cadangan.

"Banyak orang tidak mengerti apa yang sedang terjadi – siapa yang harus pergi dan siapa yang tidak boleh pergi," kata Vall.

"Ini situasi yang rumit. Rusia belum mengumumkan mobilisasi seperti itu sejak Perang Dunia II dan hanya ada sedikit pengalaman dalam melakukan ini, baik di pihak pemerintah maupun di pihak rakyat," lanjutnya.

Mobilisasi militer itu disertai dengan pengumuman oleh Putin bahwa Moskow akan menggelar pemungutan suara untuk mencaplok empat provinsi Ukraina yang diduduki oleh pasukannya.

Baca juga: Hari ke-4 Referendum, Pemungutan Suara Dilakukan Door to Door dan Diawasi Aparat Rusia

BERITA REKOMENDASI

Barat menyebut pemungutan suara itu, yang akan berakhir pada Selasa, sebuah dalih palsu untuk merebut wilayah yang direbut secara paksa.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada hari Senin "puluhan ribu" wajib militer telah menerima pesanan.

Mereka diharapkan dikirim dengan cepat ke garis depan di mana mereka "kemungkinan akan menderita tingkat gesekan yang tinggi", katanya.

"Kurangnya pelatih militer, dan ketergesaan Rusia dalam memulai mobilisasi, menunjukkan bahwa banyak dari pasukan yang direkrut akan dikerahkan ke garis depan dengan persiapan minimal yang relevan," ujar Kementerian Pertahanan Inggris.

(Tribunnews.com/Whiesa)


Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas