Putin Umumkan Pencaplokan Empat Wilayah Ukraina Besok, Acara Dimeriahkan Konser
Presiden Rusia, Vladimir Putin akan tanda tangani dokumen resmi terkait pencaplokan empat wilayah Ukraina pada Jumat besok.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Peskov tidak merinci apakah Putin akan tampil di konser tersebut.
Pemimpin Rusia itu melakukannya di acara serupa pada tahun 2014 setelah Rusia menyatakan telah mencaplok wilayah Krimea, Ukraina.
Putin secara terbuka mendukung rencana pencaplokan itu dalam pidatonya pekan lalu di mana dia juga mengumumkan pemanggilan ratusan ribu tentara cadangan Rusia, dan mengancam penggunaan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayah Rusia jika diperlukan.
Perintah mobilisasi itu membuat puluhan ribu pria Rusia usia perang melarikan diri ke luar negeri.
Finlandia, salah satu tetangga Rusia, memutuskan menutup salah satu rute di perbatasan dan tidak akan membiarkan warga Rusia masuk melalui darat dengan visa turis Eropa.
Sebelumnya, ketua majelis tinggi parlemen Rusia mengatakan dapat mempertimbangkan penggabungan empat wilayah pada 4 Oktober, tiga hari sebelum ulang tahun ke-70 Putin.
Baca juga: Rusia Klaim Menang dalam Referendum Ukraina, Zelensky: Tidak Ada yang Perlu Dibicarakan
Baca juga: Rusia Menangkan Referendum, Donetsk-Luhansk-Zaporizhzhia-Kherson Siap Dianeksasi
Ancaman Zelensky
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memberi peringatan terbaru kepada Rusia menyusul rencana pengumuman pencaplokan empat wilayah di timur negara itu.
"Mereka (hasil suara) tidak berharga dan tidak mengubah kenyataan. Integritas wilayah Ukraina akan dipulihkan. Dan reaksi kami terhadap pengakuan hasil oleh Rusia akan sangat keras," kata Zelensky, dilansir Reuters pada Kamis (29/9/2022).
Pernyataan ini dikeluarkan kantor kepresidenan setelah Zelensky melakukan panggilan dengan Perdana Menteri Italia, Mario Draghi.
Kendati demikian, ini tidak merujuk kepada upacara penandatanganan dokumen oleh Putin yang menyatakan aneksasi empat wilayah Ukraina pada Jumat besok.
Tidak segera jelas apakah Zelensky berbicara dengan PM Draghi sebelum atau setelah Kremlin mengumumkan agenda upacara tersebut.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)