Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bom Bunuh Diri Tewaskan 19 Orang di Sebuah Pusat Pendidikan di Afghanistan

Insiden bom bunuh diri di sebuah lembaga pendidikan di Kabul, Afghanistan tewaskan 19 orang.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
zoom-in Bom Bunuh Diri Tewaskan 19 Orang di Sebuah Pusat Pendidikan di Afghanistan
AFP
Seorang pejuang Taliban berjaga di depan sebuah kuil Sikh setelah serangan oleh orang-orang bersenjata di Kabul pada 18 Juni 2022. Orang-orang bersenjata menyerbu sebuah kuil Sikh di ibukota Afghanistan pada 18 Juni pagi, menewaskan sedikitnya satu anggota komunitas dan melukai tujuh lainnya, kata kementerian dalam negeri. - Insiden bom bunuh diri di sebuah lembaga pendidikan di Kabul, Afghanistan tewaskan 19 orang. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah pusat pendidikan di Kabul, ibu kota Afghanistan pada Jumat (30/9/2022) pagi waktu setempat.

Peristiwa pemboman itu menewaskan sedikitnya 19 orang, lapor Al Jazeera

Sebanyak 27 orang lainnya terluka.

Ledakan ini terjadi di lingkungan Dasht-e-Barchi di Kabul barat, sebuah daerah yang didominasi Muslim Syiah yang menjadi rumah bagi komunitas minoritas Hazara, jelas juru bicara polisi Khalid Zadran.

"Siswa sedang mempersiapkan ujian ketika seorang pembom bunuh diri menyerang pusat pendidikan ini. Sayangnya, 19 orang telah menjadi martir dan 27 lainnya terluka," katanya.

Video yang diposting secara online dan foto-foto di media lokal menunjukkan korban yang berlumuran darah dibawa pergi dari TKP.

Baca juga: Taliban Bunuh 40 Anggota Pasukan Pemberontak Termasuk Empat Komandan di Afghanistan Utara

Para korban termasuk lulusan sekolah menengah, baik perempuan maupun laki-laki, yang sedang mengikuti ujian praktik masuk universitas ketika ledakan terjadi, kata Zadran.

Berita Rekomendasi

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

"Tim keamanan telah mencapai lokasi, sifat serangan dan rincian korban akan dirilis nanti," kata juru bicara kementerian dalam negeri, Abdul Nafy Takor di Twitter.

"Menyerang sasaran sipil membuktikan kekejaman musuh yang tidak manusiawi dan kurangnya standar moral," imbuhnya.

Penduduk setempat bernama Ghulm Sadiq mengaku sedang berada di rumah ketika mendengar suara keras.

Ia lalu pergi ke luar dan melihat asap mengepul dari pusat pendidikan.

"Teman-teman saya dan saya dapat memindahkan sekitar 15 orang yang terluka dan 9 mayat dari lokasi ledakan, mayat-mayat lainnya tergeletak di bawah kursi dan meja di dalam kelas," katanya.

Sejauh ini, belum ada rincian lebih lanjut mengenai serangan tersebut namun korban diperkirakan akan bertambah.

Etnis Hazara sejak dulu telah mengaku mendapat penganiayaan oleh Taliban, yang kembali berkuasa di Afghanistan pada Agustus 2021.

Daerah Dasht-e-Barchi dilanda beberapa serangan terburuk di Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2021, sebelum pengambilalihan Taliban, setidaknya 85 orang tewas dan sekitar 300 lainnya terluka ketika tiga bom meledak di dekat sekolah mereka di Dasht-e-Barchi.

Mayoritas korban adalah siswi perempuan.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Perempuan Afghanistan memakai burqa berjalan dengan anak perempuan di Kabul pada Sabtu 7 Mei 2022. Taliban pada 7 Mei 2022 mewajibkan perempuan memakai burqa di tempat umum. (Photo by Ahmad SAHEL ARMAN / AFP)
Perempuan Afghanistan memakai burqa berjalan dengan anak perempuan di Kabul pada Sabtu 7 Mei 2022. Taliban pada 7 Mei 2022 mewajibkan perempuan memakai burqa di tempat umum. - Insiden bom bunuh diri di sebuah lembaga pendidikan di Kabul, Afghanistan tewaskan 19 orang. (Photo by Ahmad SAHEL ARMAN / AFP) (AFP/AHMAD SAHEL ARMAN)

Baca juga: Abaikan Larangan Taliban, Lima SMA Perempuan di Afghanistan Kembali Dibuka

Namun setahun sebelumnya, kelompok bersenjata ISIL (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri di sebuah pusat pendidikan di daerah yang sama yang menewaskan 24 orang, termasuk pelajar.

Pada April tahun ini, dua ledakan bom mematikan di pusat pendidikan terpisah di daerah itu menewaskan enam orang dan melukai 20 lainnya.

Pendidikan masih menjadi masalah utama di Afghanistan dengan Taliban menghalangi banyak gadis untuk kembali ke pendidikan menengah.

Saingan ISIS juga menentang pendidikan untuk perempuan dan anak perempuan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas