Rusia dan Ukraina Masih Perang, Giliran Korea Utara dan Korea Selatan Memanas, Ini Pemicunya
Tidak hanya mengorbankan nyawa manusia, perang juga membuat jutaan warga Ukraina mengungsi dan kerugian harta benda lainnya.
Editor: Hasanudin Aco
Sejarah Perang Korea
Hubungan dua negara Korea Selatan dan Korea Utara sejak dulu tak pernah akur.
Dari sisi ideologi, Korea Utara masih menganut paham komunis semantara Korea Selatan cenderung liberal kapitalis.
Perang dua Korea sudah berlangsung sejak tahun 50-an.
Kendati demikian, perseteruan ini bukan hanya perkara perang saudara, tetapi juga ada campur tangan dari dua negara adidaya.
Dalam perang ini, pihak Korea Selatan dibantu oleh Amerika Serikat, sedangkan Korea Utara dibantu oleh Uni Soviet.
Perang ini berakhir dengan gencatan antara kedua pihak, tidak ada negara yang menang maupun kalah.
Karena akhir Perang Korea tanpa perjanjian damai, secara teknis, Korea Selatan dan Korea Utara sampai sekarang masih berperang, dengan terus dilakukan upaya perjanjian damai.
Salah satu sebab umum yang menyebabkan terjadinya Perang Korea adalah adanya persaingan ideologi antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Soviet.
Setelah Perang Dunia II berakhir pada 1945, terjadi Perang Dingin antara Blok Barat yang dipimpin AS dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet.
Pada masa ini, Korea menjadi daerah yang diperebutkan oleh AS dan Uni Soviet.
Pada 10 Agustus 1945, tepat beberapa hari sebelum Jepang menyerah, AS dan Uni Soviet menerima tawanan perang Jepang di Korea, yaitu di garis batas paralel ke-38.
Namun, pada akhirnya, garis batas itu berubah menjadi garis demarkasi antara AS dengan Uni Soviet. Hal ini yang menyebabkan adanya dua kubu ideologi di Korea.
Korea Selatan, berada di bawah pengaruh AS dengan paham liberal-kapitalis, sedangkan Korea Utara di bawah pengaruh Uni Soviet, yang mengembangkan paham sosial-komunis.