Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Turki Impor Batu Bara dari Donbass, Wilayah Ukraina yang Kini Dicaplok Rusia

Batu bara yang ditambang di Republik Rakyat Donetsk (DPR) diekspor ke Turki.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Turki Impor Batu Bara dari Donbass, Wilayah Ukraina yang Kini Dicaplok Rusia
ARIS MESSINIS / AFP
Ilustrasi wilayah Donbass. Turki impor batu bara dari Republik Rakyat Donetsk (DPR), wilayah Ukraina yang kini dicaplok Rusia. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, DONETSK - Batu bara yang ditambang di Republik Rakyat Donetsk (DPR) diekspor ke Turki.

Donetsk merupakan wilayah kaya mineral yang memicu pertempuran Ukraina dan Rusia.

Komoditas batu bara dari Donetsk dikirim ke negara-negara di Timur Tengah dan Afrika.

Pernyataan tersebut disampaikan Perdana Menteri (PM) DPR Vitaly Khotsenko pada Rabu kemarin.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (6/10/2022), dalam sebuah wawancara, ia menjelaskan bahwa batu bara diekspor ke pasar tradisional di mana batu bara tersebut diminati.

Menurut Khotsenko, batu bara yang diekstraksi di wilayah tersebut berkualitas tinggi.

Baca juga: Duma Negara Sahkan RUU Penerimaan Wilayah Donetsk, Luhanks, Kherson, dan Zaporizhzhia ke Rusia

Berita Rekomendasi

Karena itu, batu bara Donbass diklaim sangat diminati dunia internasional.

Perlu diketahui, DPR yang kaya mineral memiliki ladang batu bara terbesar keempat di Eropa, dengan cadangan yang dapat diekstraksi diperkirakan mencapai lebih dari sepuluh miliar ton.

Hingga Februari lalu, 115 tambang batu bara telah beroperasi di Donbass, memproduksi sekitar 70 juta ton bahan baku per tahun.

Baca juga: Rusia Menangkan Referendum, Donetsk-Luhansk-Zaporizhzhia-Kherson Siap Dianeksasi

Pada Rabu pagi, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani Undang-undang (UU) empat perjanjian penyatuan dengan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (LPR), serta dengan wilayah Kherson dan Zaporozhye, yang sebagian besar memilih untuk bergabung dengan Rusia dalam referendum pada September lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas