Dubes Indonesia untuk UEA Sebut Putin dan Zelenskyy Setuju untuk Hadiri G20 di Bali
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dikabarkan akan menghadiri KTT G20.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dikabarkan akan melakukan perjalanan ke Bali pada November mendatang untuk menghadiri KTT G20.
Pernyataan ini disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husain Bagis kepada surat kabar setempat The National UEA pada Jumat (7/10/2022) kemarin.
Baca juga: Jelang Puncak Acara G20 di Bali, Mendagri Tinjau Langsung Pembangunan TPST Kesiman Kertalangu
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (8/10/2022), jika benar, KTT tersebut akan menjadi acara pertama yang dihadiri kedua pemimpin itu sejak dimulainya operasi militer Rusia ke Ukraina.
"Keduanya telah setuju (untuk hadir)," kata Husain Bagis.
Ia mengakui bahwa 'situasinya tidak mudah karena saat ini perang antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung'.
Kendati demikian, ia menekankan bahwa Indonesia telah merencanakan bagaimana cara mengatur kedatangan kedua pemimpin negara Eropa Timur itu.
"Kami sedang memutuskan hotel mana yang akan menempatkan mereka, satu untuk Tuan Putin dan satu untuk Tuan Zelenskyy," jelas Husain.
Sebelumnya, Kremlin pun mengkonfirmasi pada Juni lalu bahwa Putin akan menghadiri KTT tersebut.
Baca juga: Volodymyr Zelenskyy Akan Izinkan Rusia Ekspor Pupuk Melalui Negaranya, Ini Syaratnya
Meskipun Juru bicara Dmitry Peskov mengatakan pada Jumat kemarin bahwa format partisipasi Putin 'masih belum ditentukan'.
Sementara itu, Ukraina menyatakan pada Agustus lalu bahwa Zelenskyy 'meyakini bahwa dirinya harus berada di wilayah Ukraina'.
Namun ia akan 'mempertimbangkan' rencana perjalanan jika Putin hadir secara langsung.
Dalam tanggapannya untuk media Ukraina, Sekretaris persnya, Sergey Nikiforov, pada Sabtu ini membantah informasi bahwa Zelenskyy telah memutuskan untuk menghadiri KTT G20.
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan sejumlah pemimpin Barat lainnya mendesak Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak mengundang Putin ke KTT di Bali.
Namun, Jokowi menolak kampanye tekanan dan mengundang pemimpin Rusia itu sesuai rencana.
Ia akhirnya bertemu dengan Zelenskyy dan Putin pada awal musim panas ini dalam upaya untuk 'mengundang kedua pemimpin tersebut untuk membuka dialog dan menghentikan perang'.
Husain mengatakan bahwa Indonesia memiliki misi 'menjadikan G20 sebagai platform untuk perdamaian, bukan konflik'.
Biden juga tampaknya telah melunakkan sikap eksklusifnya terhadap Putin, dengan mengatakan kepada wartawan pada Kamis lalu bahwa 'masih harus dilihat' apakah dirinya akan bertemu dengan Putin di sela-sela KTT.
Meskipun Ukraina bukan salah satu dari 20 ekonomi terbesar di dunia, Zelenskyy tetap diundang ke Bali sebagai tamu.