Koroner Iran Sebut Mahsa Amini Meninggal Bukan karena Dipukuli, tapi Karena Penyakit Bawaan
Koroner Iran menyangkal tuduhan bahwa Mahsa Amini meninggal karena dipukuli. Gadis 22 tahun itu disebut meninggal karena kondisi bawaan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
OZAN KOSE / AFP
Seorang pengunjuk rasa memegang potret Mahsa Amini selama demonstrasi mendukung Amini, seorang wanita muda Iran yang meninggal setelah ditangkap di Teheran oleh polisi moral Republik Islam, di jalan Istiklal di Istanbul pada 20 September 2022. Koroner Iran menyangkal tuduhan bahwa Mahsa Amini meninggal karena dipukuli. Gadis 22 tahun itu disebut meninggal karena kondisi bawaan.
Mereka meneriakkan slogan-slogan menentang Republik Islam.
Di luar Iran, pengguna media sosial memotong rambut mereka sebagai bentuk solidaritas.
Ada pula ribuan orang lainnya yang menghadiri rapat umum di ibu kota Eropa dan kota-kota Amerika seperti Los Angeles.
Tim sepak bola pria Iran mengadakan protes sendiri sebelum pertandingan di Austria pekan lalu.
Mereka mengenakan jaket hitam yang menutupi lambang tim nasional mereka.
TV pemerintah Iran melaporkan pekan lalu bahwa 41 orang tewas dalam demonstrasi, meskipun tidak ada jumlah resmi yang diberikan sejak itu.
Namun, kelompok hak asasi manusia memperkirakan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.
Berita Rekomendasi
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)