Rusia Serang Zaporizhzhia dan Tewaskan 17 Orang setelah Jembatan Krimea Meledak
Rentetan roket Rusia menghujani Kota Zaporizhzhia, Ukraina dan tewaskan sedikitnya 17 orang pada Sabtu (8/10/2022).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
AFP/EMRE CAYLAK
Pengungsi dari Mariupol terlihat setibanya di tempat parkir pusat perbelanjaan di pinggiran kota Zaporizhzhia, yang sekarang menjadi pusat pendaftaran pengungsi, pada 16 Maret 2022. - Sekitar 20.000 warga telah diizinkan meninggalkan Mariupol melalui koridor kemanusiaan yang disepakati dengan pasukan Rusia. Tetapi para pengungsi yang kelelahan dan menggigil berbicara tentang perjalanan melarikan diri yang mengerikan dan mayat-mayat yang membusuk berserakan di jalan-jalan. Mariupol menghadapi bencana kemanusiaan menurut badan-badan bantuan, karena pemboman besar-besaran telah menyebabkan sekitar 400.000 penduduk tidak memiliki air mengalir atau pemanas dan makanan hampir habis. Lebih dari 2.100 penduduk tewas di Mariupol sejak invasi Rusia, menurut otoritas kota. Rentetan roket Rusia menghujani Kota Zaporizhzhia, Ukraina dan tewaskan sedikitnya 17 orang pada Sabtu (8/10/2022).
Sebelumnya, dia menulis cuitan bahwa insiden itu hanyalah "permulaan".
Reaksi Ukraina ini menuai kritikan dari Kremlin.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menyebut respons Ukraina terhadap insiden di jembatan Krimea menyoroti sifat teroris rezim Kyiv.
"Reaksi rezim Kiev penghancuran infrastruktur sipil menyoroti sifat terorisnya," tulisnya di Telegram, Sabtu (8/10/2022), dilansir TASS.
Ketua parlemen regional yang didukung Rusia di Krimea menuduh Ukraina, tetapi Moskow tidak menyalahkan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
BERITA REKOMENDASI