Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS-Timur Tengah Memanas, Biden Geram Arab Saudi Pangkas Produksi Minyak: Ada Konsekuensi

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden geram Arab Saudi pangkas produksi minyak dan akan mengevaluasi kembali hubungan Washington dengan Riyadh.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
zoom-in AS-Timur Tengah Memanas, Biden Geram Arab Saudi Pangkas Produksi Minyak: Ada Konsekuensi
Tangkap layar Twitter@Spa_Eng
Pertemuan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi. - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden geram Arab Saudi pangkas produksi minyak dan akan mengevaluasi kembali hubungan Washington dengan Riyadh. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mengevaluasi kembali hubungan Washington dengan Arab Saudi.

Langkah tersebut diambil sebagai tanggapan atas keputusan kelompok kartel minyak OPEC+, termasuk Riyadh memangkas produksi minyak.

Dilansir Al Jazeera, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Gedung Putin sedang meninjau hubungannya dengan Arab Saudi melalui konsultasi dengan anggota parlemen di Washington serta sekutu di luar negari.

“Kami sedang meninjau di mana kami berada; kami akan mengawasi dengan sangat cermat, berbicara dengan mitra dan pemangku kepentingan,” kata Price kepada wartawan.

Price menambahkan Biden sempat menyinggung soal mengkalibrasi ulang hubungan dengan Arab Saudi demi masyarakat Amerika.

"Prinsip kami adalah memastikan memiliki hubungan dan melayani kepentingan kami," terang Price.

Baca juga: Pemangkasan Produksi Minyak OPEC+ Menandai Keretakan Hubungan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi

"Ini bukan hubungan bilateral yang selalu untuk kepentingan kami," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Pekan lalu, OPEC+, yang menyatukan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lain - yaitu Rusia - mengumumkan pembatasan.

Hal ini dinilai sebagai sebuah langkah yang kemungkinan akan mendorong harga bensin untuk konsumen AS menjelang pemilihan paruh waktu yang penting.

Pendapat kritikus OPEC

Kritikus OPEC berpendapat bahwa pembatasan produksi menaikkan harga minyak secara global, justru menghasilkan lebih banyak pendapatan bagi Rusia.

Dengan demikian, Moskow akan terus memiliki dana untuk melanjutkan perangnya di Ukraina, meskipun ada sanksi Barat.

Pada hari Selasa, Price menuduh OPEC mendukung perang di Ukraina "melawan kepentingan rakyat Amerika".

Baca juga: OPEC Plus Pangkas Lagi Produksi Minyak 2 Juta Barel Per Hari, Harga Minyak Langsung Meroket

Presiden AS Joe Biden berbicara saat mengunjungi markas Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) di Washington, DC pada 29 September 2022. (Photo by Oliver Contreras / AFP)
Presiden AS Joe Biden berbicara saat mengunjungi markas Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) di Washington, DC pada 29 September 2022. - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden geram Arab Saudi pangkas produksi minyak dan akan mengevaluasi kembali hubungan Washington dengan Riyadh. (AFP/OLIVER CONTRERAS)

Arab Saudi telah menekankan bahwa keputusan 5 Oktober untuk mengurangi produksi sebesar dua juta barel per hari ditujukan untuk menstabilkan pasar minyak.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas