Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Keidanren Jepang, Kesempatan Besar Indonesia Menjual Energinya di Tengah Yen Melemah

Di masa yen yasu (nilai yen melemah) saat ini kesempatan Indonesia menjual energinya kepada asing termasuk ke Jepang, agar mendapat dana yang lebih

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ketua Keidanren Jepang, Kesempatan Besar Indonesia Menjual Energinya di Tengah Yen Melemah
Richard Susilo
Masakazu Tokura, Ketua Keidanren,kelahiran Hyogo Jepang tahun 1950 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Di masa yen yasu (nilai yen melemah) saat ini kesempatan Indonesia menjual energinya kepada asing termasuk ke Jepang, agar mendapat dana yang lebih besar lagi.

"Indonesia memiliki energi yang luar biasa besar. kesempatan di tengah yenyasu saat ini untuk menjual mendapatkan devisa besar dari devisa bisa dimanfaatkan dengan baik saat ini," papar Masakazu Tokura, Ketua Keidanren, kelahiran Hyogo Jepang tahun 1950 khusus kepada Tribunnews.com sore ini (17/10/2022).

Dengan nilai Rupiah yang tetap stabil dan nilai yen melemah, menurutnya Indonesia banyak peluang untuk meningkatkan devisanya lebih baik lagi saat ini.

Depresiasi cepat yen terhadap dolar di pasar valuta asing tidak hanya disebabkan oleh perbedaan suku bunga antara Jepang dan Amerika Serikat, tetapi juga untuk kelemahan struktur ekonomi Jepang, tambahnya.

Tokura juga sangat berharap kepada pemerintah Jepang untuk mengambil semua tindakan yang mungkin, dengan mengatakan, "Langkah-langkah jangka pendek dan menengah hingga jangka panjang diperlukan.   Kegiatan perusahaan dan kehidupan konsumen rakyat sangat terpengaruh saat ini."

Sebagai langkah jangka pendek, perusahaan memuji langkah-langkah untuk mengurangi beban biaya listrik dan gas kota, yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah untuk diperkenalkan, sebagai langkah-langkah untuk menangani biaya energi yang tinggi.

BERITA REKOMENDASI

Dia menyerukan langkah-langkah untuk meningkatkan fundamental ekonomi Jepang dalam jangka menengah hingga panjang.

Demikian pula mengakui pentingnya intervensi pasar oleh pemerintah dan Bank of Japan sampai batas tertentu, dalam situasi saat ini di mana Amerika Serikat, yang mementingkan pengendalian inflasi, menerima dolar yang kuat.

"Amerika Serikat dan dunia bergerak bersama (intervensi terkoordinasi).  Itu tidak mungkin. Efek intervensi akan terbatas saat ini."

Di sisi lain, dia menyarankan agar depresiasi yen digunakan untuk memperkuat ekonomi Jepang. Dia mengatakan, "Ada juga cara untuk memperluas konsumsi inbound (pengunjung asing ke Jepang) yang akan mendapat manfaat dari depresiasi yen, dan mengekspor soft culture dan makanan kepada orang-orang yang pernah dan hadir di Jepang."

Dia juga mengungkapkan rasa krisis, dengan mengatakan, "Kami terlalu mengandalkan negara asing untuk ketahanan pangan dan energi, yang merupakan fondasi (negara),. Kami mengakui bahwa upaya untuk meningkatkan swasembada energi dan pangan harus dipercepat.  Ketergantungan energi Jepang kepada negara luar sekitar 85 persen mungkin saat ini."


Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas