POPULER Internasional: Rusia Deportasi Warga Ukraina secara Besar-besaran | Wabah Ebola di Uganda
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya langkah Rusia mendeportasi warga Ukraina secara besar-besaran sebagai bentuk pembersihan etnis.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![POPULER Internasional: Rusia Deportasi Warga Ukraina secara Besar-besaran | Wabah Ebola di Uganda](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/puler-internasional-di-antaranya-langkah-rus.jpg)
Oleksiy Kuleba mengatakan, dengan menjalankan tanggung jawab dan solidaritas, warga telah membantu mengurangi konsumsi energi sebesar 7 persen.
"Ini memungkinkan untuk menghabiskan malam tanpa pemadaman listrik paksa," katanya.
"Di malam hari, matikan setidaknya satu alat listrik dan penerangan yang tidak perlu. Mari kita pegang bagian depan yang lain! Mari gunakan energi dengan bijak!"
Pihak berwenang Ukraina telah mengkhawatirkan pasokan listrik negara itu sejak serangan Rusia pada awal minggu ini merusak bagian-bagian penting dari infrastruktur energinya.
AS Yakin Iran Telah Setuju Beri Rudal ke Rusia
Pejabat keamanan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya yakin Iran telah setuju untuk memberi rudal surface-to-surface ke Rusia dan drone serang yang dimaksudkan untuk digunakan di Ukraina.
2. Tentara Rusia Bunuh Seorang Musisi Ukraina karena Menolak Berpartisipasi dalam Konser di Kherson
![Dalam file foto yang diambil pada tanggal 20 September 2022, sebuah papan iklan yang mempromosikan layanan kontrak tentara dengan gambar seorang prajurit dan slogan bertuliskan](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kontrak-tentara-rusia-20-september-2022.jpg)
Baca juga: Iran Bantah Pasok Senjata ke Rusia, Susul Klaim Kyiv dan AS Soal Rusia Gunakan Drone Kamikaze
Tentara Rusia menembak mati seorang musisi Ukraina bernama Yuriy Kerpatenk di rumahnya.
Kerpatenk ditembak setelah menolak untuk ambil bagian dalam konser di Kherson yang diduduki.
"Konduktor Yuriy Kerpatenko menolak untuk ambil bagian dalam konser yang dimaksudkan oleh penjajah untuk menunjukkan apa yang disebut 'perbaikan kehidupan damai' di Kherson," kata Kementerian Kebudayaan di Kyiv dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya.
Konser pada 1 Oktober dimaksudkan untuk menampilkan orkestra kamar Gileya, di mana Kerpatenko adalah konduktor utama.
Tetapi Kerpatenko dengan tegas menolak untuk bekerja sama dengan "para penghuni", kata kementerian sebagaimana dikutip The Guardian.
Kerpatenko, yang juga konduktor utama Teater Musik dan Drama Mykola Kulish Kherson, telah mengunggah pesan-pesan menantang di halaman Facebook-nya hingga Mei.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.