UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-236: Zelensky Ungkap Situasi Sangat Parah di Donetsk dan Luhansk
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan situasi sangat parah sedang berlangsung di wilayah timur Donetsk dan Luhanksk dan Bakhmut.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini serangkaian peristiwa perang Rusia dan Ukraina yang memasuki hari ke-236 pada Senin (17/10/2022), dikutip dari The Guardian.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan situasi sangat parah berlangsung di wilayah timur Donetsk dan Luhanks.
Pertempuran paling sulit juga dilaporkan di kota Bakhmut.
Serangan itu terjadi saat perang Rusia di Ukraina mendekati delapan bulan.
Pejabat pro-Kremlin salahkan Ukraina atas serangan roket di Donetsk
Pejabat pro-Kremlin pada Minggu (16/10/2022) menyalahkan Ukraina atas serangan roket yang menghantam kantor Wali Kota di Donetsk.
Baca juga: POPULER Internasional: Rusia Deportasi Warga Ukraina secara Besar-besaran | Wabah Ebola di Uganda
Seperti diketahui, Donetsk merupakan kota yang dikendalikan oleh separatis.
Sementara pejabat Ukraina menyebut serangan roket Rusia menembus sebuah kota di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
30 pemukiman Ukraina terkena serangan Rusia
Menurut militer Ukraina, lebih dari 30 pemukiman di seluruh negara terkena serangan Rusia.
Dua sekolah di wilayah selatan Zaporizhzhia dilaporkan hancur dalam serangan yang menargetkan wilayah sipil.
Orang Rusia yang tewas sejak invasi capai 65 ribu orang
Lebih lanjut, militer Ukraina mengatakan perkiraan jumlah orang Rusia yang tewas sejak dimulainya invasi.
Baca juga: Moskow Lanjutkan Deportasi Besar-besaran terhadap Warga Ukraina: Anak-anak Diadopsi Keluarga Rusia
Laporan tersebut mengungkapkan ada 65.000 orang Rusia yang tewas.
Update Minggu pagi (16/10/2022) dari staf umum angkatan bersenjata Ukraina membeberkan jumlah korban tewas meningkat 300 jiwa selama 24 jam terakhir.
Sedikitnya 423 anak Ukraina tewas sejak invasi
Sementara itu, di Ukriana, sedikitnya 423 anak telah terbunuh sejak invasi, kantor jaksa agung Ukraina melaporkan.
Kantor tersebut menerangkan lebih dari 810 anak-anak terluka dalam konflik.
Jumlah korban anak tertinggi dicatat di wilayah Donetsk, Kharkiv, dan Kyiv.
Baca juga: Tentara Rusia Bunuh Seorang Musisi Ukraina karena Menolak Berpartisipasi dalam Konser di Kherson
Ukraina pertahankan stabilitas energi setelah serangan Rusia
Ukraina disebut berhasil mempertahankan stabilitas energinya setelah serangan Rusia pekan lalu.
Perdana Menteri Ukriana Denys Shmyhal mengungkapkan Rusia menargetkan bagian-bagian penting dari infrastruktur energi Ukraina.
Lewat unggahan Facebook, Shmyhal mengatakan dalam tiga hari pertama dalam seminggu, Rusia meluncurkan hampir 130 serangan rudal dan drone terhadap fasilitas sipil dan energi.
Ibu Kota Kyiv khususnya menjadi target operasi tersebut.
Rusia diperkirakan tak mampu produksi amunisi canggih
Berdasarkan laporkan terbaru dari Kementerian Pertahanan Inggris, Rusia mungkin tidak mampu memproduksi amunisi canggih dengan kecepatan yang mereka habiskan.
Kantor tersebut mengatakan serangan seperti yang diluncurkan di Ukriana pada 10 Oktober kemarin, tercatat Rusia menembakkan lebih dari 80 rudal jelajah.
AS dan sekutunya klaim Iran memberi Rusia rudal permukaan-ke-permukaan dan drone tak berawak
Baca juga: Microsoft: Ukraina dan Polandia jadi Target Serangan Ransomware Baru
Para pejabat keamanan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengklaim Iran setuju memberi Rusia rudal permukaan-ke-permukaan dan pesawat tak berawak.
Senjata-senjata tersebut dimaksudkan untuk digunakan di Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menekankan, Iran belum dan tidak akan menyediakan senjata apa pun untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Belarusia sebut 9.000 tentara Rusia ditempatkan di Belarus
Kementerian Pertahanan Belarusia mengatakan hampir 9.000 tentara Rusia akan ditempatkan di Belarus sebagai bagian dari pengelompokan regional pasukan untuk melindungi perbatasan.
Pekan lalu, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan pasukannya akan dikerahkan dengan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.
Pengerahan tersebut merupakan bagian dari pengelompokan bersama.
Tentara Rusia tembak mati konduktor Ukraina
Tentara Rusia dilaporkan menembak mati konduktor Ukraina Yuriy Kerpatenko di rumahnya setelah dia menolak untuk ambil bagian dalam konser di Kherson.
"Konser itu dimaksudkan oleh penjajah untuk menunjukkan apa yang disebut perbaikan kehidupan damai di Kherson," jelas Kementerian kebudayaan Kyiv dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya.
Baca juga: Presiden Belarusia: Solusi Konflik Rusia-Ukraina Dapat Ditentukan dalam Sepekan, Tergantung Sikap AS
Tingkat kemiskinan Ukraina meningkat sejak invasi
Kemiskinan di Ukraina telah meningkat sepuluh kali lipat sejak dimulainya perang, kata seorang pejabat tinggi Bank Dunia.
Arup Banerji, direktur regional bank untuk Eropa timur, mengatakan serangan Rusia terhadap infrastruktur sipil jauh dari garis depan konflik telah memperumit situasi ekonomi yang sudah mengerikan.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)