Dahsyatnya Drone Iran, Bak Kawanan Tawon Hantui Langit Ukraina, Porak-porandakan Ibu Kota Kiev
Dalam beberapa hari terakhir, drone yang dibeli Rusia dari Iran itu memporak-porandakan Kiev Ibu Kota Ukraina.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Satu lagi senjata mematikan menjadi perbincangan dunia militer saat ini.
Drone Kamikaze buatan Iran yang digunakan militer Rusia dalam perang di Ukraina kini jadi sorotan.
Dalam beberapa hari terakhir, drone yang dibeli Rusia dari Iran itu memporak-porandakan Kiev Ibu Kota Ukraina.
Peralatan militer Ukraina tampaknya tak mampu membendung serangan drone Iran.
Drone ringan ini meliuk-liuk bebas di langit Ukraina bak sekawanan tawon mematikan.
Drone ringan penebar bom ini berukuran kecil tapi ledakannya sangat dahsyata mampu menyerang target dalam jumlah besar.
Selain harganya yang murah.
Seperti laporan Associated Press, Selasa (18/10/2022), dalam serangan Rusia ke Ukraina, drone memperkuat reputasi mereka sebagai senjata ampuh, mustajab, sulit dihentikan, dan hemat biaya untuk mencari dan menghancurkan target sekaligus menyebarkan teror yang dapat merusak tekad serta nyali tentara dan warga sipil.
Baca juga: Iran Berencana Pasok Lebih Banyak Rudal dan Drone ke Rusia
Drone ini juga dengan cepat melampaui rudal sebagai senjata jarak jauh pilihan karena mereka dapat dimasukkan ke dalam teater tempur dalam jumlah yang lebih besar dengan ongkos yang jauh lebih murah.
Pelepasan bergelombang secara berturut-turut drone Shahed buatan Iran di Ukraina punya banyak tujuan
Seperti menghancurkan target utama, menghancurkan moral, dan pada akhirnya menguras nyali dan senjata perang musuh saat mereka mencoba bertahan melawan mereka.
Drone Shahed yang telah diganti namanya oleh Rusia menjadi Geran-2 dikemas dengan bahan peledak dan diprogram untuk berkeliaran di langit sampai mereka menukik ke sasaran.
Kawanan drone itu juga mengingatkan pada pilot kamikaze Jepang era Perang Dunia II yang menerbangkan pesawat bermuatan bahan peledak mereka ke kapal perang dan kapal induk AS selama perang di Pasifik.
Menurut publikasi online Ukraina Defense Express, yang mengutip data Iran, sayap delta Shahed memiliki panjang 3,5 meter, lebar 2,5 meter dan berat sekitar 200 kilogram.