Menteri Dalam Negeri Inggris Mundur, Pemerintahan PM Liz Truss Kian Goyah
Pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Inggris membuat pemerintahan Perdana Menteri Liz Truss kian goyah.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Pemecatan itu terjadi setelah kebijakan pajaknya membuat pound anjlok, suku bunga melonjak, dan membuat Bank of England terpaksa bertindak.
Pada hari Senin, Menteri Keuangan yang baru, Jeremy Hunt, membatalkan hampir semua program pemotongan pajak Truss bersama dengan kebijakan energi andalannya dan berjanji tidak ada pemotongan pengeluaran publik.
Liz Truss Menolak Mundur
Perdana Menteri Inggris, Liz Truss menolak untuk mundur dari jabatannya setelah mendapat kritik dari anggota parlemen pada Rabu (19/10/2022).
Truss mengatakan ia telah "bertindak demi kepentingan nasional untuk memastikan bahwa kita memiliki stabilitas ekonomi".
Dalam pertemuan pada Rabu, pemimpin oposisi Keir Starmer mempertanyakan bagaimana publik bisa mempercayai pemimpin yang "janjinya tidak bertahan seminggu".
Ia juga mencap Truss memiliki kebijakan ekonomi fantasi dan menuduhnya menerjang perekonomian.
"Saya harus mengambil keputusan karena situasi ekonomi untuk menyesuaikan kebijakan kami," kata Truss, dikutip dari CNBC.
Baca juga: Baru Sebulan Dilantik, Perdana Menteri Inggris Liz Truss Terancam Digulingkan Parlemen
Dia menambahkan bahwa suku bunga meningkat secara global dan perkiraan ekonomi telah memburuk.
Gejolak selama sebulan terakhir membuat Truss di bawah tekanan kuat untuk mengundurkan diri kurang dari dua bulan setelah masa jabatannya, bahkan dari anggota partainya sendiri.
Di bawah aturan partai saat ini, Konservatif tidak dapat menggulingkan Truss dan mengadakan pemilihan kepemimpinan lain selama setahun.
Namun, partai dapat menyetujui penggantian jika dia mengundurkan diri atau dapat mengubah aturan saat ini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)