Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Berencana Ledakkan Bendungan PLTA Kakhovka di Sungai Dnipro
Ukraina menuduh Rusia berencana ledakkan bendungan PLTA Kakhovka di Sungai Dnipro sebagai balasan atas kekalahannya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
![Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Berencana Ledakkan Bendungan PLTA Kakhovka di Sungai Dnipro](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/potret-100-hari-perang-rusia-vs-ukraina_20220606_173150.jpg)
Hancurnya PLTA ini juga akan menambah krisis energi di Ukraina setelah berminggu-minggu rudal Rusia menghujani fasilitas pembangkit listrik di seluruh Ukraina.
Menurut Kyiv, serangan rudal Rusia telah merusak sepertiga dari jaringan listrik di seluruh negeri.
Tuduhan dari Kyiv ini juga dibantah oleh pejabat yang ditunjuk Rusia untuk Kherson.
Kirill Stremousov membantah tudingan Presiden Zelensky bahwa militer Moskow berencana meledakkan bendungan Kakhovska.
Di sisi lain, Ukraina mengancam akan melancarkan balasan yang lebih keras jika Rusia berani menghancurkan bendungan PLTA di Kherson itu.
Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina, mengklaim bahwa Rusia terpaksa menghancurkan PLTA Kakhovska karena "pemerasan nuklir tidak berhasil".
"Teroris Rusia menderita. Pemerasan nuklir tidak berhasil, sekarang mereka mencoba menakut-nakuti semua orang dengan meledakkan HPP Kakhovska."
"Tujuan mereka adalah membuat kita memulai negosiasi dengan persyaratan mereka. Tapi mereka tidak akan berhasil. Ukraina tidak akan menyerah pada perdamaian dengan paksaan," cuit Yermak, Jumat (21/10/2022).
Rusia Terbuka untuk Negoisasi
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin sejak awal telah terbuka untuk pembicaraan tentang Ukraina.
"Putin, pada kenyataannya, telah terbuka untuk pembicaraan sejak awal. Presiden telah berulang kali mengatakannya sendiri," kata Peskov, Jumat (21/10/2022).
Ia menyinggung soal Putin yang telah mencoba memulai pembicaraan dengan NATO, AS dan OSCE sebelum operasi militer khusus dimulai.
"Putin terbuka untuk negosiasi ketika dokumen antara negosiator Rusia dan Ukraina hampir disepakati. Jadi di sini, dalam hal ini, tidak ada yang berubah," kata Peskov, lapor TASS.
"Posisi pihak Ukraina telah berubah. Undang-undang Ukraina sekarang melarang negosiasi apa pun," imbuhnya.
![Drone Kamikaze buatan Iran, Shahed-136.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/shahed-136.jpg)
Baca juga: Uni Eropa Jatuhkan Sanksi Baru Terhadap Iran Atas Penggunaan Drone di Ukraina
Baca juga: Miliarder AS Usul Ukraina Harus Lepas Krimea ke Rusia dalam Kesepakatan Damai