Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Berencana Ledakkan Bendungan PLTA Kakhovka di Sungai Dnipro
Ukraina menuduh Rusia berencana ledakkan bendungan PLTA Kakhovka di Sungai Dnipro sebagai balasan atas kekalahannya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Rusia dan Ukraina saling menuduh soal rencana meledakkan bendungan Kakhovka yang merupakan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Sungai Dnipro.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mendesak Barat untuk memperingatkan Rusia terkait risiko banjir besar jika bendungan itu diledakkan.
Dalam pidatonya pada Kamis (20/10/2022), Zelensky mengklaim pasukan Rusia menanam bahan peledak di bendungan besar Kakhovka dan berencana menghancurkannya untuk menutupi kekalahannya di Ukraina selatan.
"Sekarang semua orang di dunia harus bertindak dengan kuat dan cepat untuk mencegah serangan teroris baru Rusia. Menghancurkan bendungan akan berarti bencana skala besar," katanya, dilansir Reuters.
Sementara itu, Rusia awal pekan ini menuduh Kyiv berencana menembakkan roket ke bendungan tersebut.
Sergei Surovikin, komandan pasukan Rusia di Ukraina, mengatakan pasukan Ukraina akan menggunakan rudal HIMARS yang dipasok AS untuk merusak PLTA.
Baca juga: AS Tuduh Iran Terjun Langsung ke Lapangan untuk Bantu Rusia Lawan Ukraina, Latih Pasukan di Krimea
"Kami memiliki informasi tentang kemungkinan rezim Kyiv menggunakan metode perang terlarang di wilayah Kota Kherson, tentang persiapan serangan rudal besar-besaran di bendungan hidro-listrik Kakhovka oleh Kyiv," kata Surovikin pada Selasa lalu.
Namun, pejabat Kyiv menduga Moskow berencana meledakkan bendungan tersebut lalu menyalahkan pihak Ukraina.
Kedua belah pihak sama-sama tidak memiliki bukti atas tuduhannya.
Lantas apa itu Bendungan Kakhovka dan bagaimana dampaknya jika diledakkan?
- Bendungan Kakhovka, setinggi 30 meter dan panjang 3,2 km ini dibangun pada tahun 1956 di Sungai Dnipro sebagai bagian dari pembangkit listrik tenaga air Kakhovka.
- Bendungan ini memiliki reservoir 18 km3 yang juga memasok air ke Semenanjung Krimea yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014, dan ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia, yang juga berada di bawah kendali Rusia, lapor Reuters.
- Volume air di reservoir kira-kira sama dengan Great Salt Lake di negara bagian Utah, AS.
- Jika diledakkan, air pada bendungan ini akan menerjang sebagian wilayah Kherson yang dicaplok Rusia pada September lalu.