Boris Johnson Ungkap Alasan Mundur Diri Dari Pemilihan PM Inggris
Meski memiliki cukup dukungan sebagai kandidat PM Inggris periode selanjutnya dengan memegang 102 suara anggota parlemen
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Boris Johnson menyatakan mundur sebagai kandidat Perdana Menteri Inggris. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Johnson usai bertemu dengan Rishi Sunak, Minggu (23/10/2022).
Meski memiliki cukup dukungan sebagai kandidat PM Inggris periode selanjutnya dengan memegang 102 suara anggota parlemen, namun Boris Johnson mengungkap bahwa dirinya gagal membujuk Sunak dan pesaing lainnya yakni Penny Mordaunt untuk bersatu dalam membangun kepentingan nasional.
Alasan ini yang Johnson memutuskan untuk mundur dari pencalonan PM Inggris, ia menyatakan tak akan mampu jadi pemimpin bila partainya terpecah.
Boris Johnson menyadari bahwa negara dan Partai Konservatif saat ini sangat membutuhkan persatuan.
Baca juga: Jajak Pendapat: Anggota Partai Konservatif ingin Boris Johnson Kembali
“Tetapi pada hari-hari terakhir saya dengan sedih sampai pada kesimpulan bahwa ini bukan hal yang benar untuk dilakukan. Anda tidak dapat memerintah secara efektif kecuali Anda memiliki partai yang bersatu di parlemen,” jelas Johnson.
Sebelum memutuskan mundur, nama Johnson digadang – gadang akan naik menggantikan Liz Truss yang mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri setelah mendapat tekanan partai konservatif, lantaran gagal mengurus kekacauan ekonomi Inggris.
Namun akibat masa lalu Johnson yang suram imbas skandal pelanggaran aturan lockdown, pelecehan seksual hingga kasus perselingkuhannya dengan mantan menteri luar negeri Inggris, membuat anggota parlemen Downing Streethingg mempertanyakan kecakapan Johnson dalam memimpin Inggris.
Dengan pengunduran diri ini, Johnson diperkirakan akan muncul di hadapan Komite Keistimewaan Commons dalam beberapa minggu ke depan. Para komite ini akan menyelidiki apakah keputusan Johnson mundur dari pencalonan ini adalah sebuah upaya menyesatkan parlemen.
Sementara itu, usai rilisnya pengumumannya tersebut mantan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak secara resmi memasuki perlombaan untuk memimpin Partai Konservatif. Mundurnya Johnson membuat jalan Sunak untuk menjadi PM Inggris semakin terbuka lebar.
Sunak sendiri merupakan pesaing utama Liz Truss dalam pemilihan PM Inggris yang digelar Juli lalu. Walau saat itu Sunak gagal mengumpulkan suara namun dalam pencalonan kali ini Sunak telah berhasil mengumpulkan 55 suara dari anggota parlemen, sementara pesaingnya Mordaunt masih tertinggal jauh di belakang dengan memegang 25 pendukung.
Menanggapi mundurnya Johnson, Sunak mengatakan bahwa pihaknya akan tetap berada dalam bursa pencalonan untuk memperbaiki beberapa kekacauan di sektor ekonomi yang menerpa Inggris dengan semangat integritas, profesionalisme dan akuntabilitas.
"Saya ingin memperbaiki ekonomi kita, menyatukan Partai kita dan memberikan untuk negara kita," ujar cuitan Sunak di Twitter.