Intelijen Kyiv: Rusia Boyong Unit Militer Baru ke Kherson, Bersiap untuk Serangan Balasan Ukraina
Intelijen Ukraina mengungkapkan Rusia membawa unit militer baru ke Kherson saat bersiap untuk mempertahankan kota dari serangan baru Ukraina,
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Intelijen Pertahanan Ukraina mengatakan kepada situs berita Ukraisnka Pravda bahwa Rusia membawa unit militer baru ke Kherson.
Pihak terkait tengah bersiap untuk mempertahankan kota itu dari serangan balasan Ukraina.
Dilansir CNN, Mayor Jenderal Kyrylo Budanov mengatakan Moskow bertindak karena takut pasukan Ukraina akan merebut kembali bendungan Kakhovka yang kritis.
“Mereka mengerti bahwa jika kita mengambil setidaknya kendali atas bendungan Kakhovka … mereka harus membuat keputusan dengan sangat cepat," katanya.
"Entah [mereka harus] sangat, sangat cepat meninggalkan kota dan keluar, atau mereka berisiko berakhir dalam situasi yang sama dengan unit kami di Mariupol sebelumnya,” katanya.
Dia mengaku tidak percaya pasukan Rusia akan benar-benar menghancurkannya.
Baca juga: Cengkeraman Rusia atas Kherson Kian Rapuh, Warga Sipil Diperintahkan Mengungsi
Jika bendungan itu hancur maka akan membanjiri sebagian besar wilayah Kherson dan memutus pasokan air ke Krimea yang dicaplok dan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
“Dengan kata lain, jika kamu membuat kehancuran total, maka skenarionya adalah sebagai berikut. Apakah mereka siap untuk itu? Saya rasa tidak,” katanya.
Kekuasaan Rusia kian rapuh
Cengkereman Rusia atas kota Kherson tampak semakin rapuh.
Semua warga sipil Kherson diperintahkan untuk mengungsi sebagai persiapan menghadapi serangan balasan Ukraina.
Dikutip The Guardian, pemerintah kota yang diduduki Rusia mengimbau penduduk membawa dokumen, uang, barang berharga dan pakaian karena situasi di depan menegangkan.
Baca juga: Rusia Desak Warga Kherson Pergi untuk Hindari Serangan Balasan Ukraina
Pihak berwenang juga melaporkan bahwa warga sipil yang mencoba melarikan diri meningkat tajam.
IInstitute for the Study of War Amerika Serikat (AS) menyebut seruan agar warga sipil melarikan diri menunjukkan Kremlin berusaha mengurangi populasi untuk merusak kelangsungan hidup sosial dan ekonomi jangka panjang.
Militer Ukraina menambahkan bahwa Rusia telah mengevakuasi pasukan veteran dari sekitar Kherson.
Kherson merupakan satu-satunya kota di tepi barat Sungai Dnipro yang direbut oleh Rusia sejak dimulainya perang lebih dari tujuh bulan lalu.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)