Menteri Pertahanan Rusia Bahas Situasi Ukraina dengan Kepala Pentagon
Menteri Pertahanan Rusia dan Amerika Serikat (AS) berbincang via telepon pertama kalinya sejak Mei untuk membahas situasi di Ukraina.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Austin juga menegaskan kembali soal komunikasi yang berkelanjutan.
Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya menolak tuduhan palsu Shoigu bahwa Ukraina sedang bersiap untuk menggunakan bom kotor di wilayahnya sendiri.
"Dunia akan melihat melalui segala upaya untuk menggunakan tuduhan ini sebagai dalih untuk eskalasi," katanya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengecam klaim Moskow soal "bom kotor" pada Minggu (23/10/2022).
"Rusia sering menuduh orang lain atas apa yang mereka rencanakan sendiri," katanya, dilansir Guardian.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky juga bereaksi cepat terhadap klaim Moskow dengan menyerukan reaksi bersama dari pihak internasional.
"Jika Rusia menelepon dan mengatakan bahwa Ukraina diduga sedang mempersiapkan sesuatu, itu berarti satu hal: Rusia telah mempersiapkan semua ini," kata Zelensky dalam pidato video di media sosial.
"Saya percaya bahwa sekarang dunia harus bereaksi sekeras mungkin," imbuhnya.
Tidak ada bukti bahwa Ukraina, yang menyerahkan senjata nuklirnya pada 1990-an, memiliki bahan radioaktif dalam persenjataan militernya.
Baca juga: Berkhianat dengan Rusia, Mantan Pemilik Perusahaan Mesin Pesawat Asal Ukraina Dijebloskan ke Penjara
Baca juga: Ukraina Dilanda Pemadaman Listrik Massal akibat Tembakan Rudal Rusia
Saluran Komunikasi
Tidak ada indikasi dari pihak Rusia bahwa percakapan tersebut menghasilkan hasil yang positif.
Perbincangan ini hanya menunjukkan bahwa Rusia dan anggota NATO, aktif memelihara saluran komunikasi di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional tentang kemungkinan eskalasi nuklir.
Menyusul kekalahan beruntun di Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan menggunakan senjata nuklir jika perlu untuk mempertahankan integritas teritorialnya.
Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa dunia semakin dekat dengan "Armageddon" sejak Krisis Rudal Kuba 1962.
NATO pekan lalu meluncurkan latihan pencegahan nuklir tahunan dan memperkirakan Rusia akan mengadakan latihan serupa untuk menguji kesiapan kekuatan nuklirnya sendiri.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)