Semenanjung Korea Kian Memanas, Korea Utara dan Korea Selatan Saling Balas Tembakan Artileri
Tembakan roket tersebut dilontarkan angkatan laut Korea Utara tepat setelah militer Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke arah kapal Korut
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Kawasan Semanjung Korea kian memanas usai Korea Utara (Korut) menembakkan 10 peluru artileri ke arah lepas pantai baratnya, pada Senin (24/10/2022) pukul 05.15 waktu setempat.
Menurut laporan Juru Bicara Staf Umum Dewan Tentara Rakyat Korea Utara, sebagaimana dilansir Reuters.
Tembakan roket tersebut dilontarkan angkatan laut Korea Utara tepat setelah militer Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke arah kapal Korut sekitar pukul 3:50 pagi.
Baca juga: Korea Utara Provokasi Korea Selatan dengan Menembakkan Ratusan Peluru Artileri
"Staf Umum Tentara Rakyat Korea memerintahkan untuk menembakkan 10 tembakan dari beberapa peluncur roket untuk mengirim kembali kapal musuh yang melanggar perbatasan de facto sejauh 2,5 hingga 5 Km," jelas siaran kantor berita resmi Korea Utara (KCNA).
Sementara itu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan telah menembakan rudalnya untuk mengirim kembali kapal dagang Korea Utara yang melintasi Garis Batas Utara (NLL), batas laut de facto antara kedua Korea.
Perbatasan maritim dianggap sebagai titik genting, karena kerap menjadi lokasi sejumlah bentrokan antara Korea Utara dan Korea Selatan selama bertahun-tahun.
Sebelum ketegangan di kawasan laut Asia meningkat, para militer Korea Utara selama beberapa pekan terakhir diketahui aktif meningkatkan intensitas uji coba rudal ke kawasan pesisir semenanjung Korea.
Sebagian meyakini bahwa Korea Utara mungkin bersiap untuk melanjutkan pengujian bom nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.
Tindakan ini yang kemudian memicu kekhawatiran beberapa negara tetangga, karena uji coba yang dilakukan Kim Jong Un dianggap mengancam keamanan hingga Korea Selatan dan Jepang terprovokasi untuk melakukan serangan balik sebagai langkah defensif.
Baca juga: Korea Utara Tembakkan Sekitar 250 Peluru Artileri di Dekat Perbatasan Lautnya dengan Korea Selatan
Mencegah terjadinya ancaman nuklir yang dilakukan Kim Jong Un, para pejabat dari Korea Selatan, Jepang dan AS pada akhir pekan lalu dilaporkan telah menggelar pembicaraan tiga arah di Tokyo, untuk membahas peningkatan kemampuan pertahanan nuklir, konvensional dan rudal bersama.
Langkah tersebut diambil guna melindungi kawasan Asia Tenggara dari bahaya uji coba nuklir Korea Utara.