TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier tiba di Ukraina pada Selasa (25/10/2022).

Ini merupakan kunjungan pertamanya ke Kyiv sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022 lalu.

Perjalanan dinas Steinmeier datang ketika negara-negara Barat sedang mempertimbangkan rencana besar untuk membangun kembali Ukraina saat perang berakhir.

"Penting bagi saya dalam fase serangan udara dengan drone, rudal jelajah, dan roket untuk mengirim sinyal solidaritas kepada Ukraina," tuturnya.

Dilansir Ap News, perang Rusia dengan Ukraina telah berlangsung hampir delapan bulan.

Bank Dunia memperkirakan kerusakan di Ukraina sejauh ini mencapai 350 miliar euro ($345 miliar).

Baca juga: 22 Negara Antre Beli Drone Bersenjata Buatan Iran Setelah Digunakan Perang Rusia Vs Ukraina

Sudah tiga kali rencanakan kunjungi Ukraina

Steinmeier sudah tiga kali merencanakan kunjungannya ke Ukraina.

Pada April kemarin, Steinmeier berniat mengunjungi Kyiv dengan rekan-rekan Polandia dan Baltiknya.

Rencana itu batal terlaksana karena Steinmeier merasa Kyiv enggan menerimanya.

Ukraina sempat mengritik Steinmeier karena 'memihak' Rusia.

Pekan lalu, perjalanan yang direncanakan ditunda karena masalah keamanan.

Kunjungan Steinmeier datang saat Ukraina bersiap untuk mengurangi tenaga listrik musim dingin ini menyusul serangan Rusia yang berkelanjutan pada infrastruktur mereka dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Apa Itu Bom Kotor dan Mengapa Rusia Menuduh Ukraina Menggunakannya?

Warga di kota selatan Mykolaiv mengantre untuk mendapatkan air dan pasokan penting pada hari Selasa ketika pasukan Ukraina maju ke kota Kherson yang diduduki Rusia.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pertemuan itu bertujuan untuk membahas "bagaimana memastikan dan bagaimana mempertahankan pembiayaan pemulihan, rekonstruksi dan modernisasi Ukraina selama bertahun-tahun dan dekade mendatang."

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)