Rishi Sunak Jadi Perdana Menteri Inggris Pertama yang Berdarah India dan Beragama Hindu
Rishi Sunak terpilih menjadi pemimpin Partai Konservatif dan Perdana Menteri Inggris menggantikan Liz Truss.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Rishi Sunak terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris pertama yang berdarah India dan beragama Hindu, Senin (24/10/2022).
Penunjukan Rishi Sunak menjadi tonggak sejarah dalam evolusi Inggris sebagai negara multikultiral dan multi-agama.
Meski banyak politisi kulit berwarna di kabinet senior termasuk menteri utama, namun Inggris belum pernah memiliki perdana menteri kulit berwarna sebelumnya.
Dilansir The Guardian, Rishi Sunak adalah penganut Hindu yang taat meskipun tidak pernah bicara soal keyakinannya di depan publik.
Dia akan dinobatkan sebagai pemimpin Inggris berikutnya bertepatan dengan Diwali atau Festival Cahaya yang dirayakan umat Hindu.
Dua tahun lalu, ketika Sunak menjadi rektor, ia menyalakan lilin untuk menandai Diwali di ambang pintu Downing Street No.11 pada saat pembatasan Covid masih berlaku.
Baca juga: Berita Foto : Rishi Sunak Terpilih Sebagai Perdana Menteri Inggris
Orang tua Sunak adalah keturunan India.
Ayahnya, Yashvir, lahir di Kenya dan ibunya, Usha, di Tanzania bermigrasi ke Inggris pada tahun 1960an.
Sunak mungkin juga akan menjadi perdana menteri pertama di Inggris sejak David Lloyd George, dengan minuman favoritnya adalah Coca-Cola.
Tidak ada larangan yang jelas tentang alkohol dalam agama Hindu, tetapi banyak umat Hindu memilih untuk tidak minum.
Rishi Sunak sebelumnya menjabat sebagai Menteri Keuangan di bawah pemerintahan Boris Johnson pada tahun 2020 hingga pengunduran dirinya di tahun 2022.
Sunak kuliah di Universitas Oxford dan Universitas Stanford.
Di tempat itu ia bertemu dengan istrinya, Akshata Murthy, seorang putri dari miliarder asal India NR Narayana Murthy yang merupakan pendiri raksasa outsourcing, Infosys Ltd.
Setelah terpilih menjadi PM, Sunak mendapat banyak ucapan selamat salah satunya dari Pemimpin India, Narendra Modi.