Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Konstruksi bangunan dengan fondasi kayu terpanjang di dunia nantinya akan dapat dilihat di Expo 2025 di Osaka yang akan dibangun sedikitnya dengan biaya 11,5 miliar yen.

Hiroyuki Ishige, sekretaris jenderal Asosiasi Expo Jepang, mengatakan pada konferensi pers kemarin (26/10/2022) bahwa ada kemungkinan anggaran meningkat menjadi 11,5 miliar yen.

"Negara-negara yang berpartisipasi telah bertanya kapan pasokan air akan mulai digunakan dalam membangun paviliun, dan listrik yang digunakan akan netral karbon. (efektif nol emisi gas rumah kaca). Ada suara yang mengatakan itu harus dilakukan," papar Ishige.

Lokasi Expo 2025 Osaka di Yumeshima yang rencana akan menyelesaikan pekerjaan persiapan lahan pada akhir tahun fiskal ini, dan serah terima lahan untuk pembangunan paviliun akan dimulai pada April tahun depan.

Negara-negara yang membangun dengan biaya sendiri akan membuat kontrak dengan perusahaan konstruksi.

Dimungkinkan untuk mempercayakan pekerjaan itu kepada operator lokal, tetapi seorang pejabat pemerintah mengatakan, "Ada hambatan dalam Undang-Undang Standar Bangunan Jepang, dan kami juga harus mengantisipasi gempa."

Yumeshima hanya memiliki jembatan dan terowongan untuk kendaraan konstruksi untuk mengangkut material, sehingga ada risiko konsentrasi konstruksi akan menyebabkan kemacetan lalu lintas dan menghambat pekerjaan konstruksi.

Kota Osaka telah mengambil langkah-langkah seperti pelebaran jembatan utama menuju Yumeshima dari 4 jalur menjadi 6 jalur, tetapi itu tidak cukup.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa biaya konstruksi akan meningkat karena melonjaknya harga bahan bangunan.

Dalam kasus Paviliun Kesehatan Osaka, yang dipamerkan oleh Pemerintah Prefektur dan Kota Osaka, biaya konstruksi awalnya diperkirakan 7,4 miliar yen, dan diperkirakan akan menjadi dua kali lipat menjadi 11,5 miliar yen.

Bahkan, sepanjang konferensi, ada permintaan dari negara-negara peserta, seperti "Saya ingin Anda mengklarifikasi biaya (untuk pembangunan paviliun) sesegera mungkin."

Ishige menekankan, "Kedua negara yang berpartisipasi dan kami memiliki kekhawatiran yang kuat tentang kemacetan lalu lintas dan melonjaknya biaya konstruksi. Kami harus menghadapi masalah ini secara langsung dan menyelesaikannya satu per satu, tanpa melewatkan waktunya."

Namun demikian tampaknya masih belum bisa menghadirkan langkah-langkah konkrit untuk solusi, dan negara-negara peserta akan melanjutkan persiapan dengan perasaan tidak nyaman.

Saat ini 150 negara dan wilayah serta 25 organisasi internasional diharapkan berpartisipasi dalam Expo 2025 Osaka, Kansai, Jepang.

Pada saat ini, 5 negara (Republik Malta, Republik Panama, Republik Slovakia, Republik Afrika Selatan, Republik Tunisia) baru saja mengkonfirmasi partisipasi mereka di Expo 2025 Osaka, Kansai, Jepang, menurut pengumuman resmi dari Pemerintah Jepang.

Kemarin (25/10/2022) sebanyak 142 negara dan wilayah dan 8 organisasi internasional telah mengkonfirmasi partisipasi mereka di Expo 2025 Osaka, Kansai, Jepang.

Menyusul persetujuan Berkas Registrasi pada Sidang Umum BIE pada 1 Desember 2020, Pemerintah Jepang dan Penyelenggara World Expo 2025 memulai kegiatan undangan resmi untuk berpartisipasi dalam Expo 2025 Osaka, Kansai, Jepang, sambil bekerja sama dengan Pemerintah Jepang.

Koji Haneda, perwakilan pemerintah Jepang untuk Expo, mengatakan, "Corona baru adalah ancaman besar, tetapi kita perlu melihat masyarakat pasca-corona. Saya yakin ini akan menjadi kesempatan bagus untuk mengusulkan gaya hidup masa depan yang ideal kepada dunia."

Selain itu, Dimitri Kerkenzes, Sekretaris Jenderal Sekretariat Internasional Expo, mengatakan, "Ini adalah konferensi yang sangat penting di mana setiap peserta dapat bertukar informasi dan pendapat untuk masa depan."

Pada pertemuan tersebut, Asosiasi Expo akan menjelaskan bagaimana kelanjutannya, seperti pembangunan paviliun dan produksi pameran, serta penandatanganan kontrak partisipasi.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.