Kapal Tanker Minyak Rusia Merapat ke Singapura dan Malaysia Menyusul Sanksi Uni Eropa
Kapal tanker bermuatan minyak Rusia berlabuh di dekat Singapura dan Malaysia menyusul sanksi baru Uni Eropa kepada Moskow atas ekspor energinya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
Masuknya arus ekspor minyak Rusia ke Asia telah membebani permintaan dan mendorong keuntungan dari pemrosesan bahan bakar minyak ke level terendah dalam data yang dikumpulkan sejak 2018, menurut Bloomberg Fair Value.
"Kemungkinan Rusia akan enggan untuk memotong ekspornya, baik untuk minyak mentah dan bahan bakar," kata John Driscoll, pendiri dan direktur JTD Energy Services Pte Ltd yang berbasis di Singapura.
Peningkatan volume minyak dan produk diperkirakan akan mengalir ke Asia dan disimpan di kapal tanker di sekitar Singapura dan Malaysia dengan sanksi Uni Eropa yang kian dekat, katanya.
India Pembeli Terbesar Minyak Rusia
Sementara itu, impor minyak India dari Timur Tengah turun ke level terendah 19-bulan pada September sementara impor Rusia rebound meskipun pemadaman penyulingan memukul impor minyak mentah secara keseluruhan, data dari sumber perdagangan dan pengiriman menunjukkan.
Irak tetap menjadi pemasok teratas sementara Rusia mengambil alih Arab Saudi sebagai pemasok terbesar kedua setelah jeda sebulan, data menunjukkan.
Total impor minyak India pada September turun ke level terendah 14-bulan sebesar 3,91 juta barel per hari (bph), turun 5,6 persen dari tahun sebelumnya, karena pemeliharaan di penyulingan seperti Reliance Industries dan Indian Oil Corp.
Impor India dari Timur Tengah turun menjadi sekitar 2,2 juta barel per hari, turun 16,2 persen dari Agustus.
Di sisi lain, impor dari Rusia meningkat 4,6 persen menjadi sekitar 896.000 barel per hari setelah merosot dalam dua bulan sebelumnya.
Pangsa impor minyak India dari Rusia melonjak ke level tertinggi sepanjang masa sebesar 23 persen dari 19 persen pada bulan sebelumnya, sementara untuk Timur Tengah turun menjadi 56,4 persen dari 59 persen, data menunjukkan.
Pangsa minyak Laut Kaspia, terutama dari Kazakhstan, Rusia dan Azerbaijan, naik menjadi 28 persen dari 24,6 persen.
India kini menjadi pembeli terbesar minyak Rusia kedua setelah China.
Baca juga: IMF Pangkas Perkiraan Ekonomi Asia Menjadi 4 Persen Tahun Ini, Imbas Perlambatan Ekonomi China
Baca juga: AS Luncurkan Roket untuk Program Senjata Hipersonik Sementara Rusia Gelar Latihan Nuklir
Ini karena New Delhi tergiur dengan diskon besar-besaran dari Rusia, sementara Barat menghindari pembelian karena invasi Moskow ke Ukraina
"Diskon untuk minyak Rusia telah menyempit sekarang tetapi ketika Anda membandingkan biaya pendaratannya dengan kualitas lain seperti yang berasal dari Timur Tengah, minyak Rusia ternyata lebih murah," kata seorang sumber di salah satu penyulingan negara India.
Impor untuk Arab Saudi turun ke level terendah tiga bulan sekitar 758.000 barel per hari, turun 12,3 persen dari Agustus, sementara impor dari Irak jatuh ke 948.400 barel per hari, level terendah dalam setahun, data menunjukkan.
Impor dari Uni Emirat Arab turun ke level terendah 16 bulan sekitar 262.000 barel per hari.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)