146 Orang Tewas saat Pesta Halloween di Itaewon Korea Selatan: Jumlah Korban Berpotensi Bertambah
Sebanyak 146 orang dilaporkan tewas dalam Perayaan Halloween di Itaweon, Seoul, Korea Selatan
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
Choi Seong-beom, kepala pemadam kebakaran Yongsan Seoul, mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat, dengan 150 orang terluka dan beberapa dari mereka dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Sebagian besar jenazah telah dikirim ke rumah sakit, sementara sisanya dibawa ke pusat kebugaran terdekat agar dapat diidentifikasi, tambahnya.
Lebih dari 800 personel layanan darurat dikerahkan ke jalan untuk merawat yang terluka, termasuk semua personel yang tersedia di Seoul.
Baca juga: Sejarah Perayaan Halloween, Berawal dari Festival Samhain di Celtic Kuno
Tidak jelas apa yang mendorong lonjakan massa, meskipun beberapa laporan media lokal mengatakan sejumlah besar orang bergegas ke daerah itu setelah mendengar seorang selebriti tak dikenal ada di sana.
Pertemuan Darurat
Wali kota Seoul Oh Se-hoon sedang mengunjungi Eropa, tetapi memutuskan untuk kembali ke rumah menyusul berita tersebut.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memimpin pertemuan darurat setelah tragedi yang dinyatakan sebagai hari berkabung nasional.
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejabat harus memastikan perawatan cepat bagi mereka yang terluka dan bahwa keamanan tempat perayaan harus ditinjau.
Media lokal mengatakan sekitar 100.000 orang menuju ke Itaewon untuk perayaan Halloween, yang merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun setelah pelonggaran pembatasan COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.
Seorang saksi mata, Jeon Ga-eul (30), salah satu pengunjung yang berada di lokasi bercerita kesaksiannya saat kejadian.
Ia mengaku memiliki firasat bahwa hal buruk itu memang akan terjadi, seperti dilansir The Guardian,
Jeon Ga-eul berkeyakinan demikian lantaran melihat kondisi saat itu penuh sesak dengan pengunjung dan saling berdesakan.
"Saya merasa seperti kecelakaan pasti akan terjadi," ujarnya.
Ia meceritakan saat berebut keluar dari kerumunan yang menyesakkan itu.
"Ada begitu banyak orang yang didorong dan saya terjebak di antara kerumunan dan saya tidak bisa keluar pada awalnya," kata Jeon kepada AFP.
(Tribunnews.com/Chrysnha)