Sejarah Itaewon dan Perkembangan Lingkungannya, Terkenal jadi Kawasan Komersial yang Multikultural
Simak sejarah Itaewon dan perkembangan lingkungannya, yang berkembang sebagai kawasan komersial dan multikultural, yang terkenal di Korea Selatan.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Miftah
Pada tahun 1910 hingga tahun 1945, Itaewon menjadi bagian dari lokasi pendudukan Jepang selama masa kolonial.
Baca juga: Doa dan Dukungan Para Pemimpin Dunia untuk Korsel Pasca Tragedi Pesta Halloween Itaewon
Kemudian sejak dimulainya Perang Korea antara tahun 1950 sampai 1953, angkatan bersenjata Amerika Serikat bermarkas di dekat Itaewon.
Baru pada tahun 1960-an kompleks perumahan dibangun dan populasi Amerika tumbuh di daerah tersebut.
Selama periode 1970-an dan 1980-an, Itaewon berkembang menjadi area komersial yang kuat dan menarik.
Hal itu berkat adanya salon, bar, dan kehidupan malam yang semarak yang memenuhi kebutuhan orang Amerika di daerah tersebut.
Namun pengaruh kehidupan orang Amerika membuat tingkat kejahatan juga sangat tinggi di Itaewon.
Sejak saat itu distrik Itaewon dikenal sebagai lingkungan dengan tingkat kejahatannya yang tinggi dan pusat pelacuran.
Pada tahun 1973, Hotel Hamilton dibuka di pusat Itaewon untuk membuat daerah tersebut lebih menarik bagi wisatawan.
Diselenggarakannya Olimpiade 1988 di Korea Selatan dan berakhirnya Perang Dingin menandai awal globalisasi Itaewon.
Hal ini membuat Itaewon lebih menarik bagi wisatawan, yang selanjutnya mendorong penduduk setempat untuk menjadikannya titik perkenalan yang lebih menarik jika berkunjung ke Korea.
Perkembangan Itaewon juga disambut baik oleh asosiasi masyarkat di sana dan pemerintah pusat maupun kota.
Mereka bekerjasama mendorong untuk mengembangkan Itaewon menjadi kawasan komersial dan multikultural.
Daripada hanya sekedar menjadi tempat yang hanya menjadi tujuan singgah pasukan AS.
Sejak tahun 2000-an, populasi internasional menjadi lebih beragam di Itaewon dengan kedatangan pekerja dari Tengah Timur dan Afrika.