5 Kerumunan Berujung Petaka hingga Tewaskan Ratusan Orang, Tragedi Kanjuruhan hingga Itaewon
Bulan Oktober 2022 ini dua peristiwa suram melanda Indonesia dan Korea Selatan. Dua kejadian besar terkait kerumunan massa membawa bencana.
Editor: Hasanudin Aco
Pada Sabtu (29/10/2022) sekitar pukul 22.15 hingga 22.22 waktu Korsel, Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan mendapat laporan darurat dari setidaknya 81 orang yang mengatakan kesulitan bernapas.
Lebih dari 142 mobil ambulans dikerahkan untuk menangani situasi darurat di gang sempit, di sebelah landmark Hotel Hamilton.
Karena kekurangan ruang dan personel untuk menangani lonjakan massa, orang-orang yang lewat pun turut diminta memberikan napas buatan dengan cardiopulmonary resuscitation (CPR) kepada para korban di jalan-jalan Itaewon.
Lebih dari 150 orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden berdesak-desakan itu. Rata-rata korban meninggal dunia berusia 20-an tahun.
3. Tragedi Kanjuruhan, Indonesia 2022
Ketegangan terjadi saat puluhan ribu penonton memadati Stadion Kanjuruhan untuk menyaksikan pertandingan sepak bola antara klub Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 malam.
Kericuhan di dalam Stadion Kanjuruhan yang disertai tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian, menyebabkan kepanikan massa yang kemudian berdesakan menuju pintu keluar stadion.
Ratusan nyawa melayang akibat sesak napas dan terinjak-injak saat berdesakan di Stadion Kanjuruhan.
Data terakhir menyebutkan, setidaknya 135 orang tewas. Korban ke-135 meninggal dunia pada 23 Oktober 2022 setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Enam orang yang terdiri dari aparat kepolisian dan panitia penyelenggara acara telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi Kanjuruhan ini.
Pemerintah Indonesia pun berencana menghancurkan dan membangun ulang Stadion Kanjuruhan sesuai standar FIFA.
4. Tragedi Datia, India 2013
Pada 13 Oktober 2013, ribuan massa berdesakan dalam festival keagamaan Navratri di dekat kuil distrik Datia, negara bagian Madhya Pradesh, India tengah.
Dilansir Kompas.com, tragedi tersebut menewaskan sedikitnya 115 orang. Sebagian besar terinjak-injak atau tenggelam, dan lebih dari 110 lainnya terluka.