Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangan Petugas Pemadam Kebakaran Gemetar saat Bicara Tragedi Itaewon, Tuai Pujian KNetz

Seorang pemadam kebakaran menuai pujian dari KNetz karena keseriusannya dalam menjelaskan tragedi pesta Halloween di distrik Itaewon, Seoul.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Tangan Petugas Pemadam Kebakaran Gemetar saat Bicara Tragedi Itaewon, Tuai Pujian KNetz
AFP/JUNG YEON-JE
Jenazah korban saat pesta Halloween, yang menewaskan sedikitnya 151 orang, diangkut dengan tandu di distrik Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. - Seorang pemadam kebakaran menuai pujian dari KNetz karena keseriusannya dalam menjelaskan tragedi pesta Halloween di distrik Itaewon, Seoul. (Photo by Jung Yeon-je / AFP) 

Sehingga mereka yang secara fisik lebih lemah dapat menjadi korban ketika semua orang yang terperangkap berjuang untuk kelangsungan hidup mereka sendiri.

"Kekuatan untuk melawan tekanan bagi perempuan umumnya lebih lemah daripada laki-laki, bersama dengan kemampuan untuk diresusitasi, jadi mungkin itu sebabnya ada lebih banyak korban perempuan," kata Park Jae-Sung, profesor pencegahan kebakaran dan bencana di Soongsil Cyber University.

Kim Won-young, profesor pengobatan darurat di Asan Medical Center, mengatakan bahwa orang secara naluriah menyilangkan tangan mereka untuk membuat ruang bernapas ketika daerah dada mereka di bawah tekanan, sesuatu yang akan lebih sulit dilakukan untuk orang yang lebih lemah di tengah keramaian.

Saksi mata dan kesaksian para penyintas menunjukkan bahwa beberapa pria berhasil melarikan diri dari tempat kejadian ke toko-toko di sekitar, sementara wanita tidak dapat melakukannya.

Hong Ki-jeong, profesor pengobatan darurat di Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul yang bertugas dalam operasi penyelamatan, mengatakan sebagian besar kematian diduga disebabkan oleh serangan jantung yang disebabkan oleh asfiksia.

Sederhananya, orang-orang mati lemas, diremukkan begitu erat sehingga mereka tidak bisa bernapas.

Gambar yang diambil pada 29 Oktober 2022 ini menunjukkan reaksi seorang wanita setelah peristiwa Halloween di distrik Itaewon di Seoul. - Lebih dari 150 orang tewas terinjak-injak pada acara Halloween di Seoul, kata para pejabat pada 30 Oktober, dengan presiden Korea Selatan berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap salah satu bencana terburuk yang pernah terjadi di negara itu. (Photo by Albert RETIEF / AFP)
Gambar yang diambil pada 29 Oktober 2022 ini menunjukkan reaksi seorang wanita setelah peristiwa Halloween di distrik Itaewon di Seoul. - Lebih dari 150 orang tewas terinjak-injak pada acara Halloween di Seoul, kata para pejabat pada 30 Oktober, dengan presiden Korea Selatan berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap salah satu bencana terburuk yang pernah terjadi di negara itu. - Seorang pemadam kebakaran menuai pujian dari KNetz karena keseriusannya dalam menjelaskan tragedi pesta Halloween di distrik Itaewon, Seoul. (Photo by Albert RETIEF / AFP) (AFP/ALBERT RETIEF)

Baca juga: Update Korban Pesta Halloween di Itaewon, Ada 154 Koban Tewas, Ini Rinciannya

Baca juga: Pengertian Crowd Crush, Insiden Desak-desakan yang Sebabkan 154 Orang Tewas di Itaewon

"Ketika (petugas penyelamat) pergi untuk menyelamatkan, sebagian besar (korban) tidak responsif terhadap CPR, mati lemas," katanya kepada media lokal.

Berita Rekomendasi

"Banyak yang pasti sudah menderita kerusakan otak karena asfiksia, jadi tindakan darurat memiliki efek terbatas."

Waktu kritis untuk serangan jantung adalah dalam lima menit pertama, setelah itu terjadi kerusakan otak.

Setelah 10 menit, kerusakan menjadi permanen.

Dalam kasus Itaewon, waktu kritis telah berlalu bagi sebagian besar korban karena butuh beberapa menit untuk mengeluarkan mereka dari tumpukan mayat.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas