Tragedi Pesta Halloween Itaewon, Pakar Ungkap Tanda-tanda Peringatan Kerumunan Jadi Sangat Padat
Lonjakan massa dalam perayaan Halloween yang padat di Itaeowon, Seoul, Korea Selatan mengakibatkan 154 orang meninggal dunia.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SUFFOLK - Jika anda berada di tengah keramaian dan orang-orang cukup dekat untuk 'bertabrakan' dengan tubuh anda, maka ketahuilah bahwa itu merupakan tanda lokasi itu mulai ramai.
Seperti yang disampaikan Profesor tamu Ilmu Kerumunan di University of Suffolk dan Kepala GKStill International, G Keith Still.
Perlu diketahui, GKStill International merupakan sebuah konsultan yang melatih penyelenggara acara tentang cara mengenali bahaya.
Peristiwa seperti lonjakan massa yang tampak pada perayaan Halloween yang padat di Itaeowon, Seoul, Korea Selatan dan tragedi di Festival Astroworld Houston pada November 2021, telah menyebabkan banyak kematian dan cedera pada para pengunjungnya.
Namun, Still yang telah mempelajari dinamika perilaku dan keamanan kerumunan selama lebih dari 30 tahun mengatakan penyelenggara dapat membantu mencegah insiden ini dengan memantau kepadatan kerumunan secara real-time dan mengatur arus orang ke suatu tempat.
Baca juga: Buntut Tragedi Pesta Halloween Itaewon Korea Selatan, Comeback Idol K-Pop dan Beberapa Acara Ditunda
Dikutip dari laman CNN, Senin (31/10/2022), kepadatan massa dapat dihitung dalam jumlah orang per meter persegi, kira-kira satu yard persegi.
Orang yang lebih muda dan lebih kecil menempati lebih sedikit ruang dibandingkan orang yang lebih tua dan lebih besar.
Namun sebagai aturan, hal-hal itu tentunya dapat berubah menjadi tidak nyaman setelah anda mencapai lima orang dalam ruangan per meter persegi.
Still pun menekankan bahwa apapun yang lebih ramai bisa menjadi berbahaya.
"Ketika tubuh bersentuhan, energi dan kepadatan tinggi itu dapat menimbulkan gelombang dan kerumunan ini akhirnya mengacaukan semua," tegas Still.
Baca juga: Cerita Saksi Mata Tragedi Halloween di Itaewon: Kami Teriak-teriak Tak Ada yang Menolong
Salah satu tanda bahwa kerumunan telah menjadi terlalu padat adalah apa yang disebut Still sebagai 'efek ladang gandum', di mana orang-orang akan bergerak tak terkendali.
Ia pun menyebutkan sebuah contoh yang terlihat dalam video online dari konser Oasis di Manchester, Inggris pada 2005 silam, tepat sebelum gelombang besar bergerak melalui kerumunan menuju panggung.
Bagi para penyelenggara acara, kata dia, kunci untuk mencegah terjadinya bencana adalah mewaspadai kepadatan dan jika kerumunan mulai meningkat, penyelenggara harus bisa memperlambat atau menghentikan arus orang yang masuk ke kawasan tersebut.