Pabrik iPhone di China Janjikan Bonus Uang setelah Pekerjanya Kabur Imbas Lockdown Covid-19
Foxconn, produsen iPhone di China janjikan bonus uang hingga empat kali lipat setelah para pekerjanya kabur karena tidak mau jalani lockdown Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Setiap langkah membawanya lebih jauh dari pabrik pembuat iPhone di Zhengzhou, grup terbesar di China daratan yang berbasis di Taiwan.
"Ada begitu banyak orang di jalan," kata Yuan kepada Reuters pada hari Senin, menolak memberikan nama lengkapnya karena sensitivitas masalah tersebut, dikutip dari CNBC.
Sejak pertengahan Oktober, Foxconn telah bergulat dengan wabah Covid-19 di pabriknya di Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan di China tengah.
Pekerja dikunci untuk menghentikan penyebaran virus corona ke dunia luar.
Foxconn tidak pernah mengungkapkan secara gamblang terkait jumlah kasus Covid-19 di fasilitasnya.
"Kami di-lockdown pada 14 Oktober dan kami harus melakukan tes PCR tanpa henti, dan setelah sekitar 10 hari, kami harus memakai masker N95 dan diberi obat tradisional Tiongkok," kata Yuan.
Setiap kali kasus positif atau yang dicurigai Covid-19 ditemukan, akan ada siaran publik.
Kendati demikian, pekerjaan harus tetap berlanjut, katanya kepada Reuters.
"Orang-orang akan dipanggil di tengah pekerjaan dan jika mereka tidak muncul pada hari berikutnya, itu berarti mereka telah dibawa pergi," kata Yuan.
Sekitar 20.000 pekerja telah dikarantina di tempat, tetapi dia tidak dapat memastikan berapa banyak yang terinfeksi karena manajemen tidak mempublikasikan informasi itu.
"Makanan untuk puluhan ribu hanya ditinggalkan di luar (gedung karantina di pabrik)," kata seorang pekerja bermarga Li (21).
Li, yang masih berada di pabrik, mengatakan bahwa dia berencana untuk berhenti.
Baca juga: Pembatasan Covid-19 di China Memukul Bisnis iPhone dan Disney Shanghai
Baca juga: Tanggapan Dinkes DKI, Warga Jakarta Mengeluh Kuota Daftar Vaksinasi Covid-19 via JAKI Selalu Penuh
Bagi Yuan, keinginannya kabur muncul setelah mendengar kabar sebuah kompleks perumahan karyawan di dekat pabriknya telah ditutup oleh keamanan pada hari Jumat.
Selain itu, pabrik akan memberlakukan jam malam pada hari berikutnya.
Dalam kepanikan itu, Yuan memutuskan untuk pergi keesokan harinya bersama dengan pekerja lain yang melarikan diri.
"Saya tidak akan pernah kembali ke Foxconn," kata Yuan, yang sejak itu diangkut ke Hebi dan dikarantina.
"Zhengzhou telah membuat hatiku dingin."
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)