Desak Presiden Korsel Mundur, Politik Kini Merambah ke Momen Berkabung untuk Korban Tragedi Itaewon
Beberapa peserta justru memegang simbol yang menyerukan agar Presiden Yoon Suk-yeol mundur dari jabatannya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Penyalaan lilin untuk menghormati 156 orang yang tewas dalam tragedi gelombang kerumunan mematikan Halloween di Itaewon, Seoul, diadakan di seluruh Korea Selatan (Korsel) selama akhir pekan.
Beberapa komunitas pun mengumpulkan ribuan orang mengenang momen ini.
Baca juga: Tak Ingin Tragedi Kanjuruhan & Itaewon Terulang di Piala Dunia 2022, Qatar Siapkan Antisipasi
Kegiatan itu memang dilakukan untuk memperingati orang mati, namun beberapa peserta justru memegang simbol yang menyerukan agar Presiden Yoon Suk-yeol mundur dari jabatannya.
Para peserta tampak fokus menyampaikan teguran mereka kepada pemerintahan saat ini.
Pada Sabtu kemarin, ribuan orang berkumpul di pusat kota Seoul, memberikan penghormatan kepada para korban Itaewon dan memegang lilin putih.
Selain lilin putih, terlihat pula simbol berwarna hitam yang menuntut agar Presiden Yoon turun.
Dikutip dari laman www.koreaherald.com, Minggu (6/11/2022), demonstrasi lain yang lebih kecil, yang diadakan oleh anggota muda partai oposisi kecil dan kelompok mahasiswa pada Kamis lalu berbaris dari Stasiun Itaewon ke kantor kepresidenan.
Mereka tampak memegang papan bertuliskan '(tragedi itu) dapat dicegah, negara tidak hadir'.
Baca juga: Kubu Oposisi Tingkatkan Tekanan Pada Pemerintah Korsel Pasca Tragedi Halloween Itaewon
Dengan penyelidikan yang sedang dilakukan untuk mengklarifikasi kesalahan dalam tindakan sebelum dan selama kerumunan massa, beberapa menyatakan keprihatinan tentang pertemuan itu.
"Berkabung adalah tindakan naluri manusia untuk berbagi emosi. Menyimpang dari esensi (berkabung) dan mempolitisasi insiden tragis adalah pelanggaran humanisme," kata Lee, pria berusia 35 tahun yang meminta namanya disamarkan.
Namun beberapa peserta membantah pandangan tersebut.
"Ini bukan salahmu. Jangan salahkan dirimu sendiri," kata Jang Hoon, ayah dari seorang siswa yang tewas dalam tenggelamnya kapal feri Sewol pada 2014.
Baca juga: Ini Polisi ke-2 yang Dicopot Gara-gara Gagal Tangani Tragedi Halloween Itaewon
Jang memimpin kelompok penelitian keselamatan publik pada peringatan Sabtu kemarin.