Korea Utara: Uji Coba Rudal adalah Latihan Serang Korea Selatan dan AS Tanpa Ampun
Militer Korea Utara mengatakan rentetan uji coba misilnya baru-baru ini adalah praktik untuk menyerang Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).
Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
Mereka mengatakan rudal-rudal itu menempatkan target militer utama di Korea Selatan, termasuk pangkalan militer AS di sana, dalam jangkauan serangan.
Kemudian pada hari Senin, militer Korea Selatan membantah beberapa laporan Korea Utara tentang uji coba misilnya.
Juru bicara Kim Jun-rak mengatakan Korea Selatan tidak mendeteksi penembakan rudal jelajah Korea Utara dan juga penting bahwa Pyongyang tidak menyebutkan apa yang dinilai Seoul sebagai penerbangan abnormal oleh ICBM.
Latihan angkatan udara "Vigilant Storm" tahun ini antara Korea Selatan dan AS adalah yang terbesar untuk manuver musim gugur tahunan.
Latihan tersebut melibatkan 240 pesawat tempur termasuk jet tempur canggih F-35 dari kedua negara.
Sekutu awalnya seharusnya menjalankan latihan selama lima hari yang berakhir pada hari Jumat, tetapi memperpanjang pelatihan pada hari lain sebagai reaksi terhadap uji coba rudal Korea Utara.
Pada hari Sabtu, hari terakhir latihan angkatan udara, AS menerbangkan dua pesawat pengebom supersonik B-1B di atas Korea Selatan untuk menunjukkan kekuatan melawan Korea Utara, jalan layang pertama pesawat tersebut sejak Desember 2017.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan partisipasi B-1B dalam latihan bersama menunjukkan kesiapan sekutu untuk secara tegas menanggapi provokasi Korea Utara dan komitmen AS untuk membela sekutunya dengan berbagai kemampuan militernya, termasuk nuklir.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.