Pebasket Brittney Griner Resmi Dipindahkan ke Koloni Hukuman Rusia
Kuasa Hukum Brittney Griner menyebut kliennya telah dipindahkan ke koloni hukuman di Rusia tanpa adanya pemberitahuan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pebasket asal Amerika Serikat, Brittney Griner, secara resmi telah dipindahkan ke koloni hukuman di Rusia.
Hal tersebut diungkapkan oleh pengacaranya setelah pengadilan Rusia menolak banding atas hukuman penjara sembilan tahun.
Seperti diketahui, Brittney Griner ditangkap oleh pihak kepolisian Rusia karena kepemilikan kartrid vape berisi minyak ganja pada 17 Februari 2022 lalu.
"Brittney dipindahkan dari pusat penahanan di Iksha pada 4 November. Dia sekarang dalam perjalanan ke koloni hukuman."
"Kami tidak memiliki informasi apa pun tentang lokasi persisnya saat ini atau tujuan akhirnya," ujar tim kuasa hukum Griner, Rabu (9/11/2022), dikutip dari Al Jazeera.
Peraih medali emas Olimpiade dua kali itu mengaku bersalah, dengan mengatakan dirinya telah membuat "kesalahan jujur" dengan secara tidak sengaja.
Baca juga: Pejabat Kedutaan Amerika Kunjungi Brittney Griner di Penjara Rusia
Hal tersebut dikarenakan Griner secara tergesa-gesa membuat pernyataan itu.
Padahal, tim kuasa hukum Griner telah membuat pernyataan tertulis bahwa kliennya diberi resep ganja untuk mengobati rasa sakit.
Pada 4 Agustus 2022, Griner dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara karena memiliki dan menyelundupkan narkoba.
Pengacara Griner mengatakan, mereka tidak tahu tujuan akhirnya, tetapi sesuai prosedur Rusia, mereka dan kedutaan Amerika Serikat harus diberitahu pada saat kedatangannya.
Diperlukan waktu hingga dua minggu untuk menerima pemberitahuan.
Baca juga: Joe Biden Berniat Temui Putin di KTT G20 untuk Bahas Brittney Griner, Ini Tanggapan Gedung Putih
Koloni penjara di Rusia, di mana tahanan diharuskan melakukan pekerjaan, terkenal karena kondisi kehidupan mereka yang keras.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengatakan:
"Setiap menit Brittney Griner harus menanggung penahanan yang salah di Rusia."
"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, pemerintah AS membuat tawaran signifikan kepada Rusia untuk menyelesaikan penahanan warga Amerika yang tidak dapat diterima dan salah saat ini," kata Jean-Pierre.
Pada akhir Juli, pemerintahan Biden menawarkan kesepakatan untuk menukar tahanan dengan Rusia untuk menjamin pembebasan Griner.
Baca juga: Jenderal Rusia Sepakat Mundur dari Kherson yang Dicaplok, Kekalahan Terpahit Bagi Putin
Rusia belum menanggapi secara positif tawaran tersebut.
Washington dilaporkan telah menawarkan untuk menukar Griner dan Paul Whelan - seorang Amerika yang menjalani hukuman 16 tahun di Rusia karena spionase - untuk Viktor Bout.
Dijuluki "pedagang maut", pedagang senjata Rusia menjalani hukuman 25 tahun di AS.
Pada tahun 2020, Whelan dihukum oleh Rusia karena memata-matai dan dipenjara selama 16 tahun, sebuah tuduhan yang dibantahnya.
Washington telah menuntut pembebasannya.
"Meskipun kurangnya negosiasi dengan itikad baik oleh Rusia, pemerintah AS terus menindaklanjuti tawaran itu dan mengusulkan cara-cara alternatif yang potensial ke depan dengan Rusia melalui semua saluran yang tersedia," kata Jean-Pierre.
(Tribunnews.com/Whiesa)