Dua Pesawat Era Perang Dunia II Tabrakan Saat Atraksi Dallas Airshow, 40 Unit Pemadam Dikerahkan
Wali Kota Dallas Eric Johnson menyampaikan jumlah korban dalam kecelakaan masih dalam tahap identifikasi.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TEXAS – Dua pesawat kuno di era perang dunia ke II berjenis Boeing B-17 Flying Fortress dan Bell P-63 Kingcobra dilaporkan mengalami kecelakaan, setelah keduanya saling bertabrakan dalam atraksi Dallas Airshow yang digelar di Kota Dallas, Texas, Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan keterangan administrasi penerbangan federal (FAA) Boeing B-17 Flying Fortress era Perang Dunia II dan Bell P-63 Kingcobra bertabrakan pada Sabtu (12/11/2022) sekitar pukul 13.20 waktu setempat setelah keduanya melakukan manuver secara tidak seimbang, dalam acara peringatan perang dunia kedua di atas udara bandara Eksekutif Dallas.
Ini terlihat dari cuplikan video yang ramai diposting di media sosial, dimana dalam rekaman tersebut nampak pesawat tempur Bell P-63 Kingcobra terbang ke arah pembom Boeing B-17, dengan cepat kedua pesawat langsung jatuh ke tanah dan memicu bola api dan asap besar, hingga lebih dari 40 unit penyelamat kebakaran dikerahkan di tempat kejadian pasca insiden tabrakan.
Baca juga: Marinir AS Rilis Nama 4 Orang yang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Militer di Norwegia
"Manuver yang mereka (pesawat) lalui sama sekali tidak dinamis. Itu yang kami sebut 'Bombers on Parade'," ujar Presiden dan CEO Commemorative Air Force (CAF) Hank Coates.
Belum diketahui apa penyebab utama terjadinya kecelakaan ini, namun Coates mengatakan sementara ini FAA masih melakukan penyelidikan sambil menunggu kedatangan Penyelidik Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, yang diperkirakan tiba di Dallas pada Minggu (13/11/2022).
Wali Kota Dallas Eric Johnson menambahkan jumlah korban dalam kecelakaan masih dalam tahap identifikasi, sehingga pihaknya belum bisa mengonfirmasi laporan terkait berapa banyak orang yang luka hingga korban meninggal akibat insiden tersebut.
Namun, melansir dari Al Jazeera, kedua pesawat ini diawaki oleh anggota Asosiasi Pilot Sekutu (APA) yang memiliki rekam jejak pelatihan yang ketat.
Umumnya pesawat B-17 memiliki awak yang terdiri dari 4 sampai 5 orang. Sementara P-63 dioperasikan oleh satu pilot.
“Pesawat itu adalah pesawat yang hebat, mereka aman. Mereka sangat terawat. Pilotnya sangat terlatih. Jadi sulit bagi saya untuk membicarakannya, karena saya mengenal semua orang ini, ini adalah keluarga, dan mereka adalah teman baik," ujar Coates.
Imbas dari kecelakaan tersebut, kini acara manuver yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (13/11) itu terpaksa dibatalkan. Tak hanya itu jalan tol 67 serta akses Bandara eksekutif pun akan tetap ditutup selama penyelidikan berlangsung.
Kecelakaan seperti ini bukanlah kali pertama yang dialami pesawat militer yang lebih tua.
Pada tahun 2011, 11 orang tewas di kawasan Reno, Nevada, dilaporkan meninggal dunia ketika sebuah P-51 Mustang menabrak penonton pesawat pembom jatuh di Hartford, Connecticut, hingga menewaskan tujuh orang.