Soal Ledakan Rudal di Polandia, Warsawa Siapkan Militernya Siaga Hadapi Rusia, Tunggu Keputusan NATO
Perang Rusia dengan Ukraina terancam melebar ke negara tetangga yaitu Polandia menyusul sebuah ledakan di sebuah desa dekat perbatasan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Perang Rusia dengan Ukraina terancam melebar ke negara tetangga yaitu Polandia menyusul sebuah ledakan di sebuah desa dekat perbatasan dengan Ukraina.
Pihak Kiev menuduh ledakan yang menewaskan dua warga sipil tersebut adalah ulah dari tentara Vladimir Putin, akan tetapi Kremlin membantah tudingan tersebut.
Sementara pejabat Warsawa menyatakan militer Polandia telah siaga penuh untuk berperang.
Pada Selasa (15/11/2022) para pejabat Polandia mendiskusikan apakah akan menggunakan Pasal 4 NATO.
Pasal 4 NATO adalah mekanisme yang digunakan jika anggota NATO merasa terancam, yang memerlukan konsultasi dengan 29 negara anggota lainnya dan keputusan konsensus tentang bagaimana melanjutkannya. Berbeda dengan Pasal 5, yang mewajibkan blok untuk membela anggota yang diserang dari luar.
Baca juga: Pemerintah Polandia Langsung Gelar Rapat Darurat Pasca Serangan Rudal Rusia
Juru bicara pemerintah Polandia Piotr Mueller telah meminta masyarakat dan media "untuk tidak mempublikasikan informasi yang belum dikonfirmasi" dan mengatakan dia tidak akan menjawab pertanyaan lagi tentang insiden tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan 30 anggota blok itu "berkonsultasi" tentang insiden di Polandia, dan bahwa semua fakta perlu ditetapkan.
Media lokal melaporkan bahwa dua warga sipil tewas di Przewodow, di provinsi Lublin Polandia, tepat di seberang perbatasan dengan Ukraina. Foto dan video dari desa tersebut, yang diterbitkan oleh media Polandia, dimaksudkan untuk menunjukkan pecahan rudal tanpa tanda.
Beberapa media telah mengidentifikasi mereka sebagai pecahan dari rudal pertahanan udara S-300, yang digunakan oleh militer Ukraina, tetapi hal itu belum dikonfirmasi secara resmi.
Sementara AP melaporkan bahwa rudal itu adalah "Rusia", mengutip seorang pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya, Pentagon mengatakan tidak memiliki informasi untuk menguatkan klaim tersebut. Warsawa juga menahan diri untuk tidak menyalahkan Moskow.
Namun, itu tidak menghentikan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky untuk menuding ulah Moskow.
Dia mengklaim insiden Przewodow adalah serangan rudal Rusia terhadap wilayah NATO dan serangan terhadap "keamanan kolektif", mendesak blok tersebut untuk bertindak melawan negara "teroris".
Baca juga: Pentagon Selidiki Laporan Serangan Rudal Rusia ke Polandia
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pecahan rudal yang diperlihatkan oleh media Polandia “tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia.”
Tidak ada serangan rudal yang dilakukan terhadap sasaran di dekat perbatasan Polandia-Ukraina, dan setiap laporan yang mengatakan sebaliknya adalah "provokasi yang disengaja untuk meningkatkan situasi," tambah Moskow.