Apa yang Didapat Eropa dari KTT G20 Bali? Kutuk Invasi Rusia hingga Upaya China Perbaiki Diplomatik
Sebagian besar anggota G20 mengutuk keras perang yang dilancarkan Rusia ke Ukraina.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pertemuan bilateral pada Selasa lalu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G-20.
Sementara itu, Xi juga bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Australia yang baru, yakni Anthony Albanese.
Pertemuan ini mengisyaratkan bahwa mereka akan berusaha untuk melewati tahun-tahun ketidaksepakatan, setelah pertemuan formal pertama antara para pemimpin kedua negara sejak 2016 lalu.
"Macron meminta Xi untuk turut campur tangan terhadap mitranya dari Rusia, Presiden Vladimir Putin untuk meyakinkannya agar menghentikan 'eskalasi' di Ukraina dan kembali ke 'meja perundingan'," kata Istana Elysée.
Kedua pemimpin juga menyatakan keinginan mereka untuk 'bergerak maju' dalam beberapa masalah bilateral, mulai dari pertanian, pangan hingga aeronautika.
Macron pun mengaku ingin mengunjungi China pada awal 2023 jika kondisi pandemi virus corona (Covid-19) memungkinkan.
Sebelumnya pada Senin lalu, Xi juga bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk membantu meredakan ketegangan dalam hubungan bilateral mereka.
3. Para pemimpin Eropa menjadikan forum ini untuk 'menyerang Putin secara pribadi'
Para pemimpin Eropa telah menggunakan pidato G20 mereka untuk menyerang Rusia dan menjadikannya 'masalah pribadi' dengan Putin, bahkan ketika delegasi Rusia yakni Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov duduk di ruangan yang sama.
PM baru Inggris Rishi Sunak mengatakan dirinya mengutuk invasi tersebut.
"Saya akan menggunakan kesempatan ini untuk mengutuk perang Rusia yang bertindak ilegal di Ukraina dengan tegas. Dan saya tahu bahwa sekutu lain juga akan melakukannya karena itu benar, bahwa kami menyoroti apa yang sedang terjadi. Saya tidak akan malu melakukan itu," kata Sunak.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberikan pidato videonya pada KTT dan membuat poin yang menghina Rusia dengan menyebut mereka sebagai 'G19'.
Presiden Rusia Vladimir Putin pun tidak menghadiri forum profil tingkat tinggi yang diadakan di Bali itu.
Zelenskyy mengulangi 10 syarat untuk mengakhiri konflik yang ia mulai pada Februari lalu, di antaranya penarikan penuh pasukan Rusia dan pemulihan penuh kendali Ukraina atas wilayahnya.