Picu Ketegangan Dunia, Berikut Kronologi Hingga Fakta Rudal Hantam Polandia
Munculnya serangan rudal pada Selasa bahkan mendorong spekulasi publik tentang adanya perang dunia ketiga antara Rusia dengan aliansi NATO.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Dalam laporan Reuters Polandia menjelaskan bahwa ledakan mematikan yang menghantam fasilitas biji-bijian di kawasan perbatasannya, merupakan akibat dari tembakan sistem pertahanan anti-pesawat rudal S-300 milik Ukraina yang diluncurkan untuk melawan serangan Rusia.
Rudal tersebut ditembakan Ukraina dari kawasan perbatasan, namun sayangnya tembakan rudal S-300 meleset dan mengenai kawasan perbatasan Przewodowdi. Pernyataan itu dilontarkan Presiden Polandia Andrzej Duda untuk meredam ketakutan dunia internasional akan eskalasi lebih lanjut dalam perang di Ukraina.
“Tidak ada indikasi bahwa ini adalah serangan yang disengaja ke Polandia. Kemungkinan besar, itu adalah roket S-300 buatan Rusia,” kata Duda dalam tweet Rabu pagi.
Pendapat NATO
Meski rudal yang diidentifikasi terbukti milik militer Ukraina, akan tetapi Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa insiden ledakan yang dilakukan Ukraina adalah hasil dari serangan yang tidak disengaja.
Baca juga: Polandia Dirudal, Joe Biden Gelar Rapat Darurat dengan Pemimpin Negara G7 dan NATO di KTT G20.
Dengan begini Ukraina tidak dapat disalahkan karena dianggap mempertahankan negara mereka dari serangan Rusia.
“Tapi izinkan saya menjelaskan, ini bukan kesalahan Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama, karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina.” kata Stoltenberg dikutip dari CNN International.
Usai serangan tersebut, Polandia belum mengungkap akan mengambil langkah apa kedepannya, namun untuk meredakan ketegangan Perdana Menteri Polandia Morawiecki meminta warga agar tetap tenang. Tak hanya itu pemerintah Polandia kini juga tengah meningkatkan pertahanan dengan mengaktifkan beberapa unit militer.
"Saya meminta semua warga Polandia tetap tenang di tengah tragedi ini. Kita harus tetap menahan diri dan waspada," pungkas Morawiecki.