Anderson Lee Aldrich, Tersangka Penembakan Club Gay di Colorado Masih Bungkam
Tersangka penembakan massal di Club Q belum berbicara dengan penyelidik dan tidak mengatakan apapun di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, COLORADO - Kepala Departemen Kepolisian Colorado Springs Amerika Serikat (AS), Adrian Vasquez mengatakan pada hari Minggu malam waktu setempat bahwa tersangka penembakan massal di Club Q belum berbicara dengan penyelidik dan tidak mengatakan apapun di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Polisi mengidentifikasi bahwa Anderson Lee Aldrich yang berusia 22 tahun sebagai pelaku penembakan di klub malam tersebut.
Baca juga: Kronologi Penembakan di Klub Gay Colorado, Tersangka Menembak secara Acak Pakai Senapan
Adrian Vasquez menyampaikan penembakan yang dilakukan tepat sebelum tengah malam pada hari Sabtu lalu itu berlangsung hampir satu menit.
Namun masih cukup waktu bagi pria bersenjata itu untuk membunuh 5 orang dan menyebabkan 20-an lainnya terluka.
Dikutip dari laman The New York Times, Senin (21/11/2022), Vasquez menuturkan bahwa penyelidik telah menemukan sebuah pistol dan senapan panjang dengan platform gaya AR-15 di tempat kejadian serta peluru dan magasin tambahan.
Kendati demikian, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut atau memberikan rincian kapan atau di mana senjata itu dibeli.
Selain itu, Vasquez menambahkan, tampaknya tidak ada ancaman sebelumnya terhadap Club Q, dan mengatakan bahwa klub tersebut telah lama tidak menonjol dari perspektif penegakan hukum, sehingga tidak mendapatkan pengawasan.
"Ini bukan klub yang dari sudut pandang polisi terlalu mencolok dan perlu diawasi. Tidak ada dalam radar kami terkait volume panggilan yang tinggi atau semacamnya," tegas Vasquez.
Baca juga: Beberapa Korban Penembakan Massal di Klub Malam LGBT Colorado Dilaporkan dalam Kondisi Kritis
Vasquez mendapatkan posisi sebagai Kepala Polisi di kota itu pada April lalu, setelah menghabiskan lebih dari 25 tahun di Departemen Kepolisian Colorado Springs.
Ia akrab dengan trauma panjang penembakan massal di sebuah komunitas, dan pernah menjadi letnan pembunuhan selama kasus penembakan di klinik Planned Parenthood yang juga terjadi di Colorado Springs pada November 2015.
"Dampak emosional pada korban berlangsung selama bertahun-tahun," tutur Vasquez.
Ia pun mengaku sedang tidur saat menerima sebuah panggilan telepon yang mengingatkannya tentang penembakan di klub malam dan menghabiskan waktu berjam-jam di TKP pada hari Minggu pagi.