Dua dari 5 Korban Tewas akibat Penembakan Massal di Klub Malam Gay Colorado adalah Bartender
Dua diantara mereka yang tewas di klub malam LGBTQ Colorado, Amerika Serikat (AS) yang menjadi sasaran penembakan massal adalah bartender.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, COLORADO - Dua diantara mereka yang tewas di klub malam LGBTQ Colorado, Amerika Serikat (AS) yang menjadi sasaran penembakan massal pada Sabtu malam, adalah bartender di tempat itu.
Demikian kesaksian masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Pelaku Penembakan di Klub Malam LGBT Colorado Diidentifikasi Pria Berusia 22 Tahun
Dikutip dari laman The Guardian, Senin (21/11/2022), Aktivis LGBTQ lokal Alex Clemons-Laput mengatakan bahwa Daniel Davis Aston dan Derrick Rump adalah 2 dari setidaknya 5 orang yang ditembak mati di Club Q di Colorado Springs.
Begitu pula dengan media lain yang melaporkan Aston dan Rump termasuk diantara mereka yang terbunuh di klub itu.
ABC News mengutip pernyataan ibu Aston, Sabrina yang menyebutnya sebagai 'bayi kami dan bungsu kami'.
Satu penghargaan untuk Rump yang diposting di Facebook memanggilnya dengan sebutan 'salah satu bartender terbaik dan tercepat, serta seorang teman baik'.
Polisi menuduh bahwa Anderson Lee Aldrich yang berusia 22 tahun pergi ke Klub Q pada Sabtu malam waktu setempat, sekitar pukul 23.55 dan segera mulai menembak menggunakan senapan.
Baca juga: Penembakan Massal di Klub LGBTQ Colorado: 5 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Luka-luka
Setidaknya dua orang di sana secara cepat menghadapi Aldrich dan menaklukkannya.
Petugas kepolisian pun menangkap Aldrich, yang juga dibawa ke rumah sakit untuk dirawat karena mengalami cedera.
Penyelidik hingga Minggu sore belum membahas kemungkinan motif serangan yang juga menyebabkan sekitar 25 orang terluka itu.
Mereka juga tidak akan mengatakan apakah telah mengantisipasi tindakan tersebut, mengingat kasus itu dianggap sebagai kejahatan rasial.
Aksi penembakan di klub itu mencegah acara makan siang waria yang dijadwalkan pada hari Minggu kemarin, yang juga merupakan hari peringatan transgender, peringatan tahunan sejak 1999 untuk menghormati transgender yang terbunuh dalam tindakan kekerasan anti-transgender.
Postingan media sosial yang ditinggalkan atas nama ibunya, Laura Voepel, menggambarkan mantan anggota majelis negara bagian Republik California Randy Voepel sebagai kakek Aldrich.