Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akhir Penantian 24 Tahun Anwar Ibrahim Meraih Kursi Perdana Menteri

Datuk Seri Anwar Ibrahim resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia setelah mengucapkan sumpah pelantikan di Istana Negara, Kamis (24/11/2022) sore.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Akhir Penantian 24 Tahun Anwar Ibrahim Meraih Kursi Perdana Menteri
MOHD RASFAN / AFP
Datuk Seri Anwar Ibrahim resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia setelah mengucapkan sumpah pelantikan di Istana Negara, Kamis (24/11/2022) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Datuk Seri Anwar Ibrahim resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia setelah mengucapkan sumpah pelantikan di Istana Negara, Kamis (24/11/2022) sore.

Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullag Sultan Ahmad Shah dari Pahang sebelumnya telah menunjuk Ketua oposisi Pakatan Harapan (Aliansi Harapan) Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri (PM) baru Malaysia.

Pengangkatan Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia ini mengakhiri kebuntuan politik karena tidak ada blok atau aliansi yang dapat memperoleh mayoritas suara di parlemen pasca Pemilu pekan lalu.

"Setelah mempertimbangkan pandangan Yang Mulia Penguasa Melayu, Yang Mulia telah memberikan persetujuan untuk menunjuk Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia," kata pernyataan resmi Raja Malaysia.

Selama pemilihan umum pada Sabtu lalu, aliansi Ibrahim berhasil mengamankan 82 kursi di parlemen yang beranggotakan 222 orang.

Sedangkan Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin mantan PM Muhyiddin Yassin dan berbasis Melayu mendapatkan 73 kursi, sementara koalisi Barisan Nasional (BN) hanya berhasil mengumpulkan 30 suara.

Blok-blok tersebut tidak dapat membentuk koalisi apapun selama beberapa hari terakhir, dengan kabinet yang dipimpin oleh Barisan Nasional menyatakan bahwa mereka akan menjadi oposisi.

Baca juga: Jadi Perdana Menteri Malaysia ke-10, Raja Minta Anwar Ibrahim Untuk Rendah Hati dan Bijaksana

Berita Rekomendasi

Namun blok tersebut kemudian membatalkan keputusannya, dengan mengatakan bahwa aliansi tersebut akan menerima pemerintah persatuan apapun yang diputuskan oleh Raja.

Raja membuat keputusan setelah berunding dengan penguasa lainnya dalam pertemuan khusus sembilan raja negara bagian.

"Setelah melalui pandangan para penguasa Melayu, Yang Mulia telah menyetujui untuk mengangkat Datuk Seri Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia," kata Pengawas Kerajaan Malaysia, Fadli Syamsuddin.

Baca juga: Kisah Jatuh Bangun Anwar Ibrahim, dari Tahanan Hingga Kursi Perdana Menteri Malaysia

Naiknya Anwar ke jabatan puncak saat ini setelah dipecat sebagai Wakil PM pada 1998 di tengah tuduhan kontroversial sodomi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Ia diangkat sebagai Wakil PM di bawah pemerintahan Umno Tun Mahathir Mohamad pada tahun 1993, namun popularitasnya meredup setelah ia dipenjara pada 1999 karena kasus korupsi.

Penahanannya pun memicu protes jalanan dan lahirnya Partai Keadilan Rakyat(PKR) yang kini memimpin PH.

Baca juga: Perjalanan Karier Politik Anwar Ibrahim, dari Penjara Kini Ditunjuk sebagai Perdana Menteri Malaysia

Anwar kembali dipenjara pada 2015 karena kasus sodomi, namun diberi pengampunan oleh kerajaan dan dibebaskan pada Mei 2018 setelah PH memenangkan pemilihan umum pada tahun itu.

Tun Mahathir yang telah meninggalkan Umno dan 'bergandengan tangan' dengan Anwar untuk mengamankan kemenangan PH pun kemudian menjadi PM.

Anwar dan Tan Sri Muhyiddin sama-sama mempertaruhkan klaim mereka, setelah koalisi masing-masing memenangkan 81 dan 73 kursi dalam pemilihan umum pada Sabtu lalu yang juga membuat Tun Mahathir jatuh dari kekuasaan dengan 'kekalahan yang telak'.

Selanjutnya, Raja Abdullah akhirnya turun tangan pada Selasa lalu untuk mengemukakan gagasan tentang pemerintahan persatuan.

Keputusan mantan PM Muhyiddin untuk menolak proposal tersebut dan bersikeras mengklaim dirinya memiliki mayoritas sederhana dengan dukungan dari pihak lain, terbukti fatal serta memupuskan harapannya.

Megawati Ucapkan Selamat

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengucapkan selamat kepada Dato Anwar Ibrahim yang ditetapkan menjadi Perdana Menteri (Malaysia) setelah penantian dan perjuangan lama selama 24 tahun.

Ucapan itu disampaikan Megawati setelah Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melaporkan soal ditetapkannya Anwar Ibrahim sebagai PM Malaysia.

“Ketika saya melaporkan terpilihnya Dato Anwar Ibrahim, Ibu Megawati Soekarnoputri menyampaikan ucapan selamat kepada Dato Anwar Ibrahim yang akhirnya diangkat menjadi perdana menteri setelah proses perjuangan yang panjang dan penuh keyakinan hingga akhirnya mendapatkan dukungan dari rakyat, dan partai yang dipimpinnya mendapatkan kemenangan,” kata Hasto Kristiyanto.

Ringgit Menguat

Saham Malaysia menuju lompatan terbesar dalam dua tahun terakhir. Setali tiga uang ringgit pun mempertahankan posisinya yang semakin kuat setelah pemimpin oposisi veteran Anwar Ibrahim ditunjuk sebagai Perdana Menteri (PM) baru negara itu pada Kamis sore.

Ini mengakhiri kebuntuan politik yang membebani pasar minggu ini. Dikutip dari laman The Straits Times indeks acuan KLCI menguat 3,1 persen menjadi 1.487,90 pada Kamis pukul 14.30, bersiap untuk hari terbaiknya sejak November 2020.

Saham perusahaan game hingga produsen bir, termasuk Genting Malaysia, Sports Toto, Magnum dan Carlsberg Brewery Malaysia, mulai meningkat pada hari sebelumnya setelah blok politik utama mengisyaratkan bahwa mereka akan mendukung Anwar sebagai PM.

Ringgit menguat 1,4 persen menjadi 4,5118 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pukul 14.30, naik 0,75 persen menjadi 3,2826 terhadap dolar Singapura.

Aset Malaysia telah diperdagangkan dalam kisaran sempit minggu ini, karena investor menunggu pengumuman dari Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Abdullah dari Pahang terkait 'siapa PM berikutnya', setelah pemilihan umum pada Sabtu lalu menghasilkan kebuntuan politik.

"Sungguh melegakan mendapatkan kejelasan dan kepastian tentang kepemimpinan, terutama dari seseorang yang memiliki karisma dan kecenderungan untuk menjembatani perbedaan untuk membangun pemerintahan," kata Kepala Ekonomi dan Strategi di Mizuho Bank di Singapura, Vishnu Varathan.

Ahli Strategi Pasar Berkembang di Natwest Markets, Galvin Chia juga mengaitkan keuntungan ringgit dengan optimisme pasar yang lebih luas dengan sebagian besar aset Asia diperdagangkan lebih tinggi setelah risalah terbaru Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed) meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih ringan.

"Sebagian dari itu adalah mengejar pergerakan harga yang lebih luas, di satu sisi anda mendapatkan lebih banyak pembicaraan tentang koalisi potensial yang akan keluar."

"Sementara di sisi lain, ada sedikit skeptisisme untuk mengatakan seberapa stabil koalisi pemerintahan ini pada akhirnya dan apa artinya itu bagi aturan," kata Mr Chia. (Tribun Network/fit/yud/straitstimes/sputnik/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas