Aksi Jihadi John, Khatibat al-Muhajireen, dan Peran Intelijen Inggris
Jihadi John alias Mohammad Emwazi asal London Barat, Inggris, mengeksekusi jurnalis Amerika, James Foley, di Raqqa pada Agustus 2014.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
“Hari ini, Sunni Lebanon yang marah meminta saya untuk mengatur jihad mereka melawan Syiah … Al-Qaeda di Lebanon … adalah satu-satunya yang bisa mengalahkan Hizbullah,” kata Bakri.
Jihadi John
Tapi siapa Muhammad Emwazi? Seperti pernah dilaporkan The Guardian, Mohammad Emwazi datang ke Inggris bersama keluarganya dari negara asalnya, Kuwait, saat masih kecil.
Setelah kuliah di Universitas Westminster untuk belajar Teknologi Informasi, Emwazi menjadi aktif di kelompok warga London Barat yang mengikuti pendakwah bernama Hani al-Sibai.
Beberapa anggota kelompok itu mengambil bagian dalam kamp pelatihan jihad di Inggris Utara dan Skotlandia dan dipantau agen-agen M15.
Pada 2009, Emwazi melakukan perjalanan ke Tanzania dengan dua teman dari grup, Bilal el-Berjawi dan Mohamed Sakr.
Diasumsikan bepergian ke Somalia untuk bergabung dengan afiliasi Al-Qaeda, Al-Shabab. Agen-agen MI5 menahan orang-orang itu di Dar es Salaam dan menginterogasi mereka dalam waktu lama sebelum memaksa mereka kembali ke Inggris.
Tapi Berjawi dan Sakr kemudian berhasil melakukan perjalanan ke Somalia dan tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS.
Emwazi terus dipantau MI5 dan dilarang bepergian ke negara asalnya, Kuwait, pada 2010, di mana ia diduga ingin menikah.
Emwazi mengklaim dia diinterogasi dan dilecehkan di Bandara Heathrow oleh MI5, dan mengeluhkan perlakuannya kepada CAGE.
Ini adalah kelompok advokasi di London yang dipimpin mantan tahanan Guantanamo, Moazem Begg. CAGE kemudian memulai kampanye advokasi atas nama Emwazi.
Namun Emwazi kemudian entah bagaimana kemudian dapat melakukan perjalanan ke Suriah. The Daily Beast melaporkan perkembangan ini tampak aneh.
Emwazi telah digambarkan sebagai anggota inti dari jaringan ekstremis yang terkait kelompok al Shabab di Somalia selama sidang pengadilan pada 2010.
Ia telah diawasi agen MI5 untuk setidaknya lima tahun terakhir. Hubungannya dengan jaringan teror sudah terkenal—namun, dia dibebaskan pihak berwenang untuk melakukan perjalanan ke Suriah.