Sekjen NATO: Dialog Konstruktif dengan Rusia Gagal
Aliansi telah dibangun selama bertahun-tahun untuk memperkuat Dewan NATO-Rusia, namun kini dewan tersebut tidak berfungsi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Selasa kemarin bahwa dialog konstruktif dengan Rusia 'tidak berhasil'.
Dia mengatakan, aliansi telah dibangun selama bertahun-tahun untuk memperkuat Dewan NATO-Rusia, namun saat ini tidak berfungsi.
"Apa yang dapat saya katakan atas nama NATO adalah bahwa selama bertahun-tahun kami mengupayakan hubungan yang lebih konstruktif dengan Rusia, kami mengupayakan dialog yang konstruktif, dan Rusia telah meninggalkan dialog itu," tegas Stoltenberg.
Dikutip dari Sputnik News, Rabu (30/11/2022), ia kemudian menekankan bahwa komunikasi yang selama ini dibangun NATO tampak sia-sia, karena Rusia sulit untuk diajak berdialog untuk mencari kesepakatan.
"Tidak mungkin kami dapat melanjutkan dialog yang bermakna kami mencoba membangun selama bertahun-tahun dengan perilaku dan tindakan agresif Rusia terhadap Ukraina seperti yang kita lihat sekarang," kata Stoltenberg saat pidato pembukaannya di Forum Aspen-GMF Bucharest.
Namun Rusia menuduh NATO melanggar komitmen sebelumnya untuk tidak memperluas cakupan aliansinya ke arah timur.
Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin ini menganggap NATO menunjukkan kecenderungan konfrontasi dengan mengumpulkan pasukan dan senjata di dekat perbatasan Rusia selama bertahun-tahun.
Kremlin mengecam ekspansi NATO ke arah timur sebagai bentuk agresi, dengan mengatakan hal itu tidak akan membawa keamanan untuk Eropa.
Baca juga: Ukraina Dapat Kiriman Lebih Banyak Senjata Era Soviet dari Anggota NATO
Desember lalu, Rusia mengusulkan kepada NATO dan Amerika Serikat untuk menyusun jaminan keamanan baru yang dapat diterima bersama di Eropa.
Sebelumnya NATO mengadakan beberapa putaran pembicaraan pada Januari lalu.
Baca juga: Menlu Latvia Desak NATO Izinkan Ukraina Serang Langsung Wilayah Rusia
Amerika Serikat (AS) dan NATO menolak tawaran Rusia, namun berkomitmen untuk tidak menyebarkan senjata nuklir di Eropa Timur.