Angkatan Udara Amerika Rilis B-21 Raider, Pesawat Pengebom Nuklir Tercanggih di Dunia
B-21 diklaim memiliki kemampuan digital yang dapat beroperasi dengan atau tanpa awak. Bahkan pengebom B-21 Raider mampu mengerahkan senjata nuklir
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Angkatan Udara AS meluncurkan pesawat pengebom siluman berkekuatan nuklir terbarunya yang dinamai B-21, peluncuran ini dilakukan AS di tengah memanasnya perang dingin yang terjadi di sejumlah negara.
Dibuat oleh Northrop Grumman di Palmdale, California selama 30 tahun dengan menelan biaya lebih dari 700 juta dolar AS atau sekitar Rp 10,7 triliun (satuan kurs Rp 15.428), B-21 Raider menjadi pesawat pengebom tercanggih yang dimiliki Angkatan Udara AS, seperti dikutip dari BBC International.
Berbeda dari pesawat lainnya B-21 diklaim memiliki kemampuan digital yang dapat beroperasi dengan atau tanpa awak. Bahkan pengebom B-21 Raider mampu mengerahkan senjata nuklir dan konvensional.
Baca juga: Spesifikasi Pembom Siluman B-21 Raider AS, Dirancang Gantikan B-1 Lancer dan B-2 Spirit
Dari segi kecanggihan B-21 mampu menghadirkan fleksibilitas melalui integrasi data dan sensor, sehingga senjata ini dapat digunakan dengan berbagai macam amunisi baik untuk serangan langsung atau stand-off.
Melalui kemampuan tersebut B-21 juga dapat dimanfaatkan angkatan udara AS untuk menjalankan misinya yang paling kompleks, seperti mendukung strategi pencegahan serta memberikan presisi jarak jauh dan memberi komando tempur kemampuan untuk menahan target apa pun.
B-21 juga turut dirancang sebagai komponen utama dari keluarga senjata nuklir yang mampu memberikan pengawasan dan pengintaian, serangan elektronik dan kemampuan jaringan multi-domain. Dengan begini senjata B-21 dapat memberikan fleksibilitas yang penting bagi keamanan AS dan sekutu.
Baca juga: Erdogan Perintahkan Produksi Massal Pesawat Tempur Nirawak Bayraktar Kizilelma
“Ini adalah bukti keunggulan abadi Amerika dalam kecerdikan dan inovasi, bahkan sistem pertahanan udara yang canggih tidak akan mampu untuk mendeteksi B-21 di langit,” ujar Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin saat upacara perilisan di fasilitas pabrikan Northrop Grumman di California.
Meski pesawat B-21 baru akan bermanuver pada 2026 atau 2027 silam, namun kehadiran B-21 Raider menjadi bagian penting dari rencana AS dalam menghadapi serangan China, mengingat negara ini merupakan salah satu penantang global utama Amerika.
Tak hanya dilengkapi oleh senjata nuklir unggulan, pengebom B-21 Raider dibuat teknik manufaktur canggih serta menampilkan arsitektur perangkat lunak terbuka yang memungkinkan pengguna dapat melakukan integrasi mulus.
Penggunaan teknologi ini dimaksudkan agar membantu mengurangi resiko terjadinya kesalahan dalam produksi pada program B-21 serta memungkinkan praktik pemeliharaan modern.
Baca juga: Spesifikasi Pembom Siluman B-21 Raider AS, Dirancang Gantikan B-1 Lancer dan B-2 Spirit
Uniknya dalam pembuatan pesawat ini Northrop Grumman dan AU AS turut menyematkan infrastruktur digital berbasis cloud yang kuat, sehingga pengguna dapat mengintegrasikan sistem darat pesawat mencakup pengembangan, penyebaran, dan pengujian data B-21.
Dengan begini B-21 dapat menjadi pesawat yang lebih mudah dirawat serta memiliki infrastruktur berbiaya lebih rendah.
“Tidak ada pengebom jarak jauh lain yang dapat menandingi efisiensi dan daya tahannya. Ini dirancang untuk menjadi pengebom yang paling mudah dirawat dari yang pernah diproduksi,” kata Austin.