Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aparat Hukum Iran Eksekusi Mati Empat Kolaborator Mata-mata Israel

Pengadilan Iran menghukum mati empat orang yang dipidana jadi kolaborator Mossad, dinas mata-mata Israel.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Aparat Hukum Iran Eksekusi Mati Empat Kolaborator Mata-mata Israel
grid.id
ILUSTRASI - Unit Pembunuh Dinas Mata-mata Israel, Mossad yang diberi nama Kidon. Unit khusus ini beroperasi di seluruh dunia, dan jadi andalan Mossad menjalankan operasi globalnya. 

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Otoritas hukum Iran mengeksekusi empat orang dan menjatuhkan hukuman penjara kepada tiga orang lainnya yang dituduh bekerja dengan intelijen Israel.

Keempat orang tersebut – yang diidentifikasi sebagai Hossein Ordoukhanzadeh, Shahin Imani Mahmoudabad, Milad Ashrafi Atbatan, dan Manouchehr Shahbandi Bojandi – digantung pada Minggu (4/12/2022) pagi.

Pengadilan menyebut mereka preman dan mengatakan mereka dibimbing intelijen Israel ketika terlibat penghancuran properti publik dan pribadi, pencurian, penculikan, dan mendapatkan pengakuan palsu.

Dikutip dari Aljazeera dan Tasnim News Agency, para terhukum itu menerima instruksi dari agen Mossad yang berbasis di Swedia.

Baca juga: Kolonel Iran Perwira Pasukan Quds Ditembak Mati di Depan Rumahnya di Teheran

Baca juga: Saudi-Iran Gelar Negosiasi Rahasia, Pangeran MBS Ingin Bersahabat dengan Teheran

Baca juga: Polisi Iran Ringkus Komplotan Aksi Bom Bunuh Diri di Teheran

Menurut pengadilan, semua individu memiliki sejarah kejahatan, dengan Ordoukhanzadeh – yang diduga memiliki hubungan utama dengan Mossad – telah dipenjara di Yunani antara 2014 dan 2017 karena perdagangan manusia dari Turki ke Yunani.

Mereka diduga menerima pembayaran dalam bentuk cryptocurrency dan membeli senjata dan peralatan sambil menerima pelatihan khusus.

Antara lain ketrampilan menghancurkan bukti, menghindari kamera keamanan, dan menukar kendaraan, sesuatu yang menurut pengadilan Iran menggarisbawahi peran Mossad.

Berita Rekomendasi

Kasus mereka dirujuk ke Mahkamah Agung, yang mengkonfirmasi hukuman yang dilakukan pada hari Minggu. Pengadilan mengumumkan putusan pada Rabu pekan lalu.

Selain empat orang yang dieksekusi, tiga lainnya – yang tidak disebutkan namanya – menerima hukuman penjara lima hingga 10 tahun karena kejahatan terhadap keamanan nasional, penculikan, dan kepemilikan senjata api.

Iran dan Israel adalah musuh bebuyutan regional dan Iran sesekali mengumumkan penahanan orang-orang yang katanya bekerja untuk kekuatan asing, juga termasuk Amerika Serikat dan sekutu Eropanya.

Eksekusi dilakukan ketika Iran terus menghadapi protes selama dua bulan yang meletus pada pertengahan September setelah kematian Mahsa Amini, seorang wanita muda yang ditangkap polisi moral Iran terkait syariat berpakaian wajib.

Iran menuduh AS, Israel, Inggris, Prancis, Jerman, dan Arab Saudi berada di balik kerusuhan itu, dan 40 warga negara asing telah ditangkap selama "kerusuhan" sejak September.

Masih dari Teheran, seorang pejabat keamanan Iran mencemooh komentar mengancam kepala Mossad, rezim Zionis akan bertindak melawan Republik Islam di tanah Iran.

Berbicara kepada Tasnim, pejabat intelijen Iran bereaksi terhadap pernyataan baru-baru ini oleh kepala Mossad David Barnea.

“Wajar bagi Zionis marah ketika mereka tidak dapat mencegah anggota kabinet mereka mengirimkan intelijen pemerintah mereka ke Teheran atau ketika video online tentang ledakan di Tel Aviv dan al-Quds Yerusalem yang diduduki menjadi viral di jejaring sosial pemuda kita. tahun 2000-an,” kata pejabat itu.

Ia menggambarkan pernyataan Barnea sebagai kesaksian atas kekalahan berturut-turut Mossad di hadapan organisasi intelijen Iran.

“Zionis membunuh enam perwira mereka untuk memotong dominasi dinas intelijen Iran dan telah melenyapkan sejumlah lainnya baru-baru ini,” kata sumber yang dikutip Tasnim.  

“Mereka tidak dapat mengganggu dominasi Iran atau mencari tahu siapa dan pada tingkat apa yang telah sepenuhnya memberi tahu Teheran tentang rencana mereka untuk menghancurkan Iran. Masalah ini telah membuat mereka bingung dan bingung,” katanya.

Pejabat intelijen Iran itu mengatakan Zionis sendiri mengetahui organisasi mana yang telah mengadu agen mereka di Malaysia dan mengetahui mengapa dan bagaimana pejabat mereka kemudian dipindahkan.

“Kami memahami perasaan pimpinan Mossad karena skema mereka telah dirusak, sementara permainan kami baru saja dimulai,” kata pejabat tersebut.

Sementara Dewan Keamanan Kementerian Dalam Negeri Iran menyebutkan jumlah korban tewas selama kerusuhan baru-baru ini di seluruh negeri mencapai 200 orang.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu, dewan mengatakan sebanyak 200 orang tewas dalam kerusuhan selama beberapa pekan terakhir di Iran.

Para korban termasuk pasukan keamanan yang mati syahid, orang-orang yang mati syahid dalam aksi teroris, orang-orang tak berdosa yang menjadi korban.

Aksi itu menurut Iran diciptakan musuh, menimbulkan kematian orang-orang tak bersalah yang tewas di tengah kekacauan keamanan.

Pernyataan itu juga mencatat kerusuhan telah menyebabkan kerugian triliunan real karena hancyrnya properti administratif, publik dan swasta.

Dewan juga mencatat kerusuhan menggambarkan perang hibrida telah dilancarkan terhadap Republik Islam Iran.

Tujuannya melemahkan kohesi nasional, memaksa kemajuan negara mengalami kemunduran, dan mengalihkan tuntutan publik yang sebenarnya.

Dalam sambutannya pada 2 November, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei menunjuk pada peran nyata musuh dalam kerusuhan yang telah terjadi.(Tribunnews.com/Aljazeera/TasnimNews/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas