Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Israel Sebut Qatar Tekan Hamas Tahan Diri Sampai Piala Dunia 2022 Selesai

Pejabat Qatar dilaporkan menekan Hamas dan kelomok perlawanan Palestina agar menahan diri melawan agresi Israel hingga Piala Dunia 2022 berakhir.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Media Israel Sebut Qatar Tekan Hamas Tahan Diri Sampai Piala Dunia 2022 Selesai
Al Jazeera
Para pelayat menghadiri pemakaman komandan senior kelompok Jihad Islam, Khaled Mansour, dan warga Palestina lainnya yang tewas dalam serangan udara Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 7 Agustus 2022 [Ibraheem Abu Mustafa/Reuters] 

TRIBUNNEWS.COM, JALUR GAZA - Utusan Qatar untuk Gaza, Mohammed al-Emadi, dilaporkan menekan pejabat lokal dan faksi perlawanan untuk meredam eskalasi konflik dengan Israel hingga akhir Piala Dunia 2022.

Emadi dilaporkan meminta Hamas untuk menjaga ketenangan di Jalur Gaza yang terkepung dan tidak membalas atas pelanggaran Israel yang terus berlanjut di Tepi Barat yang diduduki.

Perkembangan ini dilaporkan saluran Kan TV Israel akhir pekan lalu, menyusul eskalasi tinggi konflik Palestina-Israel di Tepi Barat maupun Jalur Gaza. Namun media Palestina menepis klaim laporan itu.

Angkatan Udara Israel menggelar serangan udara ke berbagai titik di Jalur Gaza, meninggalkan kerusakan parah.

Serangan ke Jalur Gaza dilakukan setelah terjadi tembakan roket dari  derah yang dikuasai Hamas ke wilayah Israel.

Baca juga: Militer Israel Bunuh 2 Warga Palestina dalam Serangan di Kamp Pengungsi Jenin Tepi Barat

Baca juga: Pasukan Israel Tembak Mati Lima Pemuda Palestina di Tepi Barat

Baca juga: Hamas Gunakan Rudal Panggul SA-7 Hadapi Jet-jet Tempur Israel di Jalur Gaza

Sepanjang 2022, tentara Israel telah melakukan kampanye penangkapan besar-besaran yang menargetkan ribuan anak muda di wilayah pendudukan.

Mereka ingin menghancurkan sel-sel perlawanan Palestina yang baru dibentuk. Israel juga menargetkan tokoh-tokoh utama kelompok perlawanan baik Jihad Islam maupun Hamas.

BERITA REKOMENDASI

Pada 1 Desember, pasukan Israel membunuh komandan Brigade Jenin dari Jihad Islam Palestina (PIJ) yang berbasis di Gaza, Mohammad al-Saidi.

Beberapa minggu sebelumnya, Israel membunuh komandan faksi Sarang Singa, Tamer Kilani.

Klaim laporan kan TV Israel ditepis platform Palestina yang berpengaruh, Stay Aware. Mereka mengatakan saluran televisi itu menyebarkan desas-desus sebagai bagian metode disinformasi.

Kelompok Hamas di Jalur Gaza sudah mengeluarkan pernyataan, mereka tidak akan tinggal diam.

“Perlawanan kami tidak akan tinggal diam, dan itu akan menanggapi musuh kriminal yang membunuh sepuluh orang kami selama tiga hari terakhir di Negev, Hebron, Jenin, Ramallah dan Nablus. Musuh harus menunggu kekuatan perlawanan heroik kita,” kata Hamas.

Retorika serupa digunakan dalam pernyataan belasungkawa serupa dalam beberapa minggu terakhir, namun gerakan perlawanan belum mengubah kata-katanya menjadi tindakan.

Di sisi lain, PIJ, bekerja sama dengan kelompok militan lokal di Tepi Barat, berada di balik sebagian besar operasi perlawanan pada 2022. Akibatnya, para pemimpinnya jadi target utama Israel.

Tidak seperti Hamas yang menerima dukungan dana dari Qatar, PIJ tidak terikat tekanan Qatar, yang membuatnya menjadi pihak yang tidak dapat diprediksi dalam konflik melawan Israel.

Pakai Rudal Panggul SA-7

Sayap militer kelompok Hamas Palestina, Brigade Ezzeddine Al-Qassam, menerbitkan rekaman video menunjukkan petempurnya menggunakan rudal darat ke udara, melawan serangan udara Israel.

Pesawat-pesawat tempur Israel diluncurkan, pada Minggu (4/12/2022) subuh ke beberapa lokasi di Jalur Gaza.

Koresponden Al Mayadeen di Gaza melaporkan pesawat tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara di situs Qadisiyah – sebuah situs perlawanan di sebelah barat Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan.

Pesawat-pesawat tempur Israel juga menyerang ladang pertanian di distrik timur Rafah, di Jalur Gaza selatan, sebelum serangan udara baru menyerang timur Khan Yunis.

Kelompok perlawanan Palestina mengerahkan sistem pertahanan udaranya melawan jet-jet tempur Israel yang beterbangan di langit Jalur Gaza. Selain Meriam anti-pesawat, mereka menggunakan rudal darat ke udara SA-7.

Bersamaan dengan serangan udara Israel itu, sirene peringatan terdengar di permukiman di sekitar Jalur Gaza.

Pasukan Pendudukan Israel mengklaim serangan udara  mereka menargetkan pusat pembuatan roket, dan sebuah terowongan.

Media Israel mengklaim Sabtu malam sebuah roket diluncurkan dari Jalur Gaza menuju wilayah pendudukan Palestina.

Roket tersebut, menurut media, mendarat di daerah terpencil, tanpa ada korban luka yang dilaporkan dari pihak Israel.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengatakan sebuah roket ditembakkan dari Jalur Gaza untuk pertama kalinya dalam sebulan dan untuk kedua kalinya sejak akhir babak terakhir agresi di Gaza.

Perlawanan Palestina pada Agustus mulai menanggapi agresi pendudukan Israel di Jalur Gaza dengan meluncurkan roket ke wilayah pendudukan Palestina.

Brigade Al-Quds, sayap militer PIJ, mengumumkan kesyahidan Taiseer Al-Jaabari, seorang komandan militer di Jalur Gaza utara.

Tak lama kemudian, semua faksi perlawanan Palestina mengeluarkan pernyataan mengutuk agresi pendudukan Israel dan pembunuhan tokoh dan pemimpin perlawanan, serta memperkuat persatuan perlawanan terhadap agresor Israel.

Brigade Al-Quds, sayap militer PIJ, mulai menanggapi agresi yang dilakukan oleh pendudukan Israel di Jalur Gaza, yang telah membunuh lebih dari selusin warga Palestina dan melukai puluhan lainnya.

Roket jatuh di area terbuka dekat perbatasan Jalur Gaza, tidak jauh dari (pemukiman) Nahal Oz, di  barat laut gurun Al-Naqab.

Peluncuran roket dari Gaza terjadi sekitar tiga hari setelah pembunuhan terhadap Komandan Brigade Jenin Muhammad Ayman al-Saadi.

Kekerasan terus meningkat di Tepi Barat maupun Jalur Gaza yang terisolasi, menyusul peledakan bom di Jerusalem beberapa waktu lalu.

Pada 2 Desember, seorang petugas Polisi Perbatasan Israel menembak dan membunuh seorang pria Palestina yang diduga melakukan serangan penikaman di kota Hawara, Tepi Barat utara.

Polisi Perbatasan mengatakan dalam pernyataan awal salah satu timnya sedang beroperasi di Hawara ketika tersangka menyerang dengan pisau dan berhasil melukai seorang petugas.

Mereka menambahkan tersangka kemudian "dilumpuhkan" petugas lain.

Dalam pernyataan selanjutnya, polisi mengatakan tersangka mencoba memasuki kendaraan petugas Israel.

Ketika mencoba menerobos pintu yang terkunci, salah satu penumpang, seorang perwira militer yang sedang tidak bertugas, menembak dan tampaknya melukai pria itu.

Tersangka kemudian berlari ke petugas Polisi Perbatasan terdekat dan menikamnya.

Rekaman yang diposting ke media sosial menunjukkan seorang petugas Polisi Perbatasan mencoba untuk menangkap tersangka.

Petugas kemudian mengeluarkan pistol dan menembak empat kali dari jarak dekat, membunuh tersangka di tempat.

Petugas yang terluka dalam serangan penikaman dievakuasi untuk perawatan medis, begitu pula petugas yang kemudian membunuh tersangka.

Media Palestina mengidentifikasi tersangka penyerang sebagai Ammar Hamdi Muflih (22), yang sebelumnya berapi-api menyampaikan pernyataan terkait pembunuhan tokoh Jihad Islam Palestina.

Ketegangan tinggi di Tepi Barat selama setahun terakhir, yang menyaksikan operasi berulang di wilayah pendudukan oleh pasukan militer dan keamanan Israel.

Selama operasi, lebih dari 2.500 warga Palestina ditangkap dan sedikitnya 150 lainnya tewas.

Pembunuhan Muflih, yang telah menimbulkan reaksi dari Palestina, dapat mendorong lebih banyak serangan terhadap pasukan Israel di Tepi Barat.(Tribunnews.com/AlMayadeen/Southfront/TheCradle/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas